Performa Teknis Bentuk Linggi Haluan Kapal Penangkap Ikan di Beberapa Wilayah di Indonesia

Abstract

Desain kapal penangkap ikan di Indonesia sangat beragam. Salah satu keragaman desain kapal terletak pada bagian linggi haluan kapal. Linggi haluan kapal merupakan bagian terdepan yang terkena dampak secara langsung terhadap gelombang laut. Keragaman bentuk linggi haluan kapal ikan biasanya disesuaikan dengan karakteristik setiap daerahnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi bentuk linggi haluan kapal, mengestimasi kemampuan setiap bentuk linggi haluan terhadap tahanan kasko dan gerak pitching kapal, serta menentukan bentuk linggi haluan kapal yang ideal berdasarkan karakteristik perairan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan, digunakan metode penelitian berupa survei dan studi pustaka. Kemudian dianalisis menggunakan analisis komparatif numerik dan tabulasi data. Melalui proses survei dan studi pustaka, diperoleh tiga puluh kapal sampel. Kapal sampel teridentifikasi menjadi dua bentuk linggi haluan, yaitu bentuk haluan miring (raked bow) dan bentuk haluan sendok (spoon bow). Berdasarkan sudut kemiringannya, bentuk haluan raked bow dikategorikan menjadi RBT (raked bow tegak) dan RBL (raked bow landai). Bentuk haluan kapal yang paling banyak digunakan pada kapal penangkap ikan di Indonesia adalah bentuk haluan RBT. Berdasarkan hasil analisis identifikasi bentuk linggi haluan kapal, diperoleh bahwa bentuk linggi haluan dibuat masyarakat nelayan di galangan kapal dengan mempertimbangkan suatu kebiasaan suatu daerah dalam membuat kapal. Proses pengolahan data pada estimasi kemampuan kapal terhadap tahanan kapal dan gerak pitching kapal dilakukan dengan mengkombinasikan antara bentuk linggi haluan kapal dengan dua bentuk kasko yaitu round bottom dan u-bottom. Kedua bentuk kasko ini merupakan bentuk kasko yang paling banyak digunakan pada kapal penangkap ikan. Pada estimasi kemampuan kapal berdasarkan tahanan kapal, diperoleh bahwa bentuk linggi haluan kapal (RBT, RBL, SB) yang dikombinasikan dengan kedua bentuk kasko memiliki kecenderungan tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai tahanan kasko setiap bentuk linggi haluan dan bentuk kasko yang berbeda nyata. Nilai tahanan kasko terbesar terdapat pada kapal dengan linggi haluan RBT, dan disusul oleh kapal dengan linggi haluan RBL dan SB. Demikian pula pada estimasi kemampuan kapal terhadap performa gerak pitching kapal. Bentuk linggi haluan terhadap performa gerak pitching memiliki kecenderungan tertentu. Gerakan pitching terbesar terdapat pada kapal dengan haluan SB, dan disusul oleh RBL dan RBT. Semakin besar tinggi gelombang laut, maka semakin besar gerakan pitching yang dihasilkan. Mengacu pada performa gerakan pitching kapal (encounter frequency dan pitch motion), maka kapal dengan bentuk linggi haluan RBT cenderung menghasilkan kualitas gerakan pitching yang lebih baik dibandingkan dengan kedua bentuk lainnya. Kualitas gerakan pitching terendah dihasilkan oleh bentuk linggi haluan SB. Oleh karena itu, bentuk linggi haluan RBL dan SB disarankan untuk digunakan pada kapal-kapal yang beroperasi di perairan dengan karakteristik gelombang dengan periode lambat. Adapun bentuk linggi haluan RBT dapat digunakan pada kapal-kapal yang beroperasi di perairan dengan karakteristik gelombang dengan periode lambat dan cepat.