Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88736
Title: Biologi Reproduksi dan Dinamika Populasi Ikan Kakap Merah (Lutjanus gibbus, Forsskål, 1775) di Perairan Selatan Banten
Authors: Kamal, Mohammad Mukhlis
Kurnia, Rahmat
Suman, Ali
Prihatiningsih
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Perairan selatan Banten merupakan kawasan perikanan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Salah satu spesies yang bernilai ekonomis penting adalah ikan kakap merah jenis Lutjanus gibbus. Ikan kakap merah ini dipasarkan secara lokal maupun ekspor dan menjadi perhatian dunia perikanan. Kegiatan perikanan kakap merah di perairan selatan Banten tergolong perikanan skala kecil menggunakan alat tangkap pancing ulur dan pancing rawai dasar dengan ukuran kapal ≤ 10 GT yang diusahakan oleh nelayan lokal, komersil dan rekreasi. Jika dibandingkan dengan ikan kakap merah lainnya, spesies ini belum mendapat banyak perhatian dari pemerintah sehingga informasi dasar spesies ini masih terbatas, namun demikian, aktivitas penangkapan yang tidak terkendali dan intensif dari tahun ke tahun oleh nelayan lokal, dikhawatirkan akan menurunkan besaran stok sehingga diperlukan alternatif pengelolaan sumber daya ikan kakap merah di selatan Banten yang berkelanjutan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan mengkaji aspek biologi reproduksi, menganalisis aspek dinamika populasi dan merekomendasikan beberapa alternatif pengelolaan sumber daya ikan kakap merah di selatan Banten. Sampel ikan dikumpulkan selama 3 tahun (2013, 2015 dan 2016) dengan interval satu minggu per bulan. Pengamatan tingkat kematangan gonad diamati melalui makroskopik (morfologi gonad) dan mikroskopik (histologi dengan metode parafin dan pewarnaan hematoxylin-eosin). Selain itu, metode ELEFAN I digunakan untuk menganalisis dinamika populasi ikan berdasarkan distribusi frekuensi panjang. Hasil penelitian menunjukkan nisbah kelamin ikan kakap merah jantan dan betina tidak seimbang yaitu 1:1.53. Musim pemijahan diduga terjadi sepanjang tahun dengan puncak pada Januari-Februari dan Juli–Agustus. Fekunditas berkisar 14 050–596 243 butir butir, diameter telur berkisar 0.03–1.02 mm dan pola pemijahannya bersifat salin sebagian (partial spawner). Pola pertumbuhan ikan kakap merah adalah allometrik negatif dan sebaran ukuran panjang berkisar 103-415 mm FL, ikan jantan lebih panjang dibandingkan ikan betina. Persamaan pertumbuhan von Bertalanffy kakap merah total tahun 2013 adalah L(t) = 435.75[1-e-0.18 (t - 0.45)], tahun 2015 adalah L(t) = 435.75[1-e-0.25(t - 0.32)], tahun 2016 adalah L(t) = 435.75[1-e-0.30(t - 0.26)]. Persamaan pertumbuhan ikan kakap merah jantan tahun 2016 adalah L(t) = 383.25[1-e-0.22 (t - 0.38)] dan ikan betina adalah L(t) = 341.25[1-e-0.48(t - 0.17)]. Rata-rata ukuran panjang pertama kali tertangkap (Lc=240.27 mm jantan; 207.14 mm betina) lebih kecil dibandingkan dengan ukuran panjang pertama kali matang gonad (Lm=310.96 mm jantan; 271.40 mm betina). Laju kematian penangkapan lebih besar dari laju kematian alami (F>M), tingkat pemanfaatannya melebihi optimum dan sudah berada pada tahap tangkapan berlebih dan mengalami penurunan setiap tahunnya. Beberapa implikasi pengelolaan sumber daya ikan kakap merah di selatan Banten adalah (1) adanya pengurangan intensitas penangkapan pada waktu musim pemijahan (Januari-Februari dan Juli-Agustus); (2) pengaturan ukuran mata pancing > No. 10 agar ikan yang tertangkap lebih selektif; (3) pengaturan batas ukuran yang boleh ditangkap > 310.96 mm FL; (4) pengaturan upaya penangkapan yaitu menurunkan upaya penangkapan sebesar 42% dari jumlah upaya saat ini.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88736
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017pri.pdf
  Restricted Access
5.32 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.