Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88680
Title: Strategi Peningkatan Indeks Keseatan Melalui Alokasi Belanja Pemerintah Bidang Kesehatan Di Provinsi Banten
Authors: Mulatsih, Sri
Firdaus, Muhammad
Paripurna, Arbi Wardana
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia diukur dengan menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM dihitung dengan menggunakan tiga indikator yaitu indeks kesehatan yang diproksi dalam Angka Harapan Hidup (AHH), indeks pendidikan, dan standar kehidupan. Pada tahun 2015 nilai IPM Provinsi Banten adalah 70.27 pada kategori “tinggi”. Namun tiap tahun kecepatan pertumbuhan IPM Provinsi Banten justru mengalami perlambatan, pada tahun 2015 pertumbuhan IPM Provinsi Banten mengalami penurunan sebesar 0.5 persen dari tahun sebelumnya. Salah satu faktor penyebab menurunnya kecepatan pertumbuhan IPM di Provinsi Banten adalah masih rendahnya nilai AHH yang berada di bawah rata-rata nasional. AHH Provinsi Banten pada tahun 2015 adalah 69.43 Tahun, angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan AHH Indonesia yakni sebesar 70.78 Tahun. Jika diperingkat secara nasional, AHH Provinsi Banten menempati urutan ke-19. Di pulau Jawa peringkat AHH Provinsi Banten menempati posisi terendah dibandingkan dengan provinsi lain yang ada di Pulau Jawa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi pembangunan kesehatan di Provinsi Banten, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap indeks kesehatan, serta merumuskan strategi peningkatan indeks kesehatan Provinsi Banten. Penelitian ini dilakukan di lingkungan pemerintah Provinsi Banten. Pengumpulan data terkait variabel penelitian dan pembangunan kesehatan Provinsi Banten diperoleh melalui Badan Pusat Statistik (BPS), Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Kesehatan dan Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD). Sedangkan untuk perumusan strategi dilakukan malalui wawancara kepada Bappeda, DPKAD dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk mengidentifikasi informasi terkait komponen SWOT. Selanjutnya, dirumuskan strategi untuk meningkatkan indeks kesehatan Provinsi Banten dan dituangkan pada matriks SWOT. Berdasarkan strategi tersebut dibuat rancangan arsitektur strategi berupa alternatif program untuk mencapai sasaran yaitu peningkatan indeks kesehatan di Provinsi Banten. Penelitian terhadap kondisi pembangunan kesehatan di Provinsi Banten dilakukan dengan analisis deskriptif, meliputi capaian pembangunan kesehatan melalui indikator-indikator kesehatan yang biasa digunakan untuk mengukur pembangunan kesehatan suatu daerah yang meliputi AHH, Angka Kematian Ibu dan Bayi, Ketersediaan sarana kesehatan dan tenaga medis di Provinsi Banten. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa belanja kesehatan pemerintah tidak berpengaruh terhadap AHH, sedangkan variabel pendapatan per kapita, jumlah rumah sakit, jumlah dokter, dan imunisasi berpengaruh positif terhadap AHH. Hasil analisis SWOT dan arsitektur strategi yang telah dilakukan, diperoleh enam strategi yang akan diusulkan dalam upaya peningkatan indeks kesehatan di Provinsi Banten yaitu: 1). Penyempurnaan kualitas perencanaan pembangunan kesehatan; 2). Meningkatkan kemitraan dengan swasta dan dunia usaha serta kerjasama antara pusat, provinsi dan Kabupaten/ Kota; 3). Penyempurnaan kebijakan dan penganggaran di bidang kesehatan; 4). Melaksanakan promosi dan edukasi terkait dengan perilaku hidup sehat dan gizi, serta meningkatkan kualitas penanganan terkait masalah tersebut; 5). Meningkatkan kuantitas dan kualitas penerima layanan BPJS dan 6). Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah Kabupaten/Kota, serta masyarakat dalam melaksanakan program kesehatan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88680
Appears in Collections:MT - Professional Master

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017awp.pdf
  Restricted Access
30.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.