Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88665| Title: | Permintaan Kayu Lapis Indonesia di Pasar Jepang dengan Pendekatan An Almost Ideal Demand System |
| Authors: | Suharno Nurmalina, Rita Simanjuntak, Andreas Rumata |
| Issue Date: | 2017 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Kayu lapis (plywood) merupakan salah satu komoditi terpenting dari produk hasil hutan Indonesia. Kayu lapis pun termasuk dalam delapan besar produk ekspor Indonesia dengan nilai ekspor tertinggi. Jepang merupakan tujuan ekspor utama Indonesia. Dalam 20 tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu pemasok utama plywood untuk Jepang. Namun, dapat diamati dari data yang tersedia, Malaysia dan Tiongkok menjadi saingan Indonesia. Selain itu, sejak tahun 2008 Malaysia sempat menjadi pengekspor dengan volume tertinggi untuk kayu lapis ke Jepang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebijakan impor Jepang serta kebijakan ekspor Indonesia, maupun negara pesaingnya yaitu Malaysia dan Tiongkok untuk mendapatkan informasi menurunnya impor Jepang untuk kayu lapis Indonesia. Analisis elastisitas permintaan kayu lapis di Jepang juga dilakukan untuk mengetahui gambaran elastisitas kayu lapis Indonesia di Jepang. Perhitungan elastisitas permintaan diestimasikan dengan menggunakan an Almost Ideal Demand System (AIDS) dengan mengaplikasikan metode Seemingly Unrelated Regression (SUR). Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada umumnya Indonesia lebih rendah elastisitasnya dibanding Malaysia dan Tiongkok sejak 2007 hingga 2015. Hal ini ditunjukkan oleh elastisitas pengeluaran Jepang untuk produk Indonesia lebih rendah dibanding elastisitas pengeluaran Jepang untuk produk Malaysia. Kayu Lapis Indonesia juga bersaing ketat di Jepang dengan produk Malaysia dan Tiongkok di Jepang. Hal ini ditengarai akibat kebijakan mengenai peningkatan permintaan kayu lapis Indonesia di Jepang yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia belum mampu menyaingi kebijakan yang diterapkan Malaysia dan Tiongkok. Untuk itu, pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan upaya yang lebih dibanding Malaysia dan Tiongkok untuk meningkatkan permintaan kayu lapis Indoesia di Jepang mengingat permintaan Jepang atas kayu lapis Indonesia masih lebih rendah dibanding Malaysia. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88665 |
| Appears in Collections: | MT - Economic and Management |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2017ars.pdf Restricted Access | 15.23 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.