Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88661| Title: | Media Modifikasi sebagai Alternatif Media Transpor untuk Campylobacter fetus subspesies venerealis |
| Authors: | Pasaribu, Fachriyan H Indrawati, Agustin Beniawan, Apris |
| Issue Date: | 2017 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Campylobacter fetus subsp. venerealis (Cfv) adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit kelamin menular pada sapi yang disebut Bovine Genital Campylobacteriosis (BGC) atau Vibriosis pada sapi. Isolasi Cfv sulit dilakukan, karena bakteri ini mudah mati dan membutuhkan nutrisi dan oksigen spesifik (5- 10%). Keberadaaan media transpor sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup Cfv sebelum dilakukan uji kultur di laboratorium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat media modifikasi sebagai media transpor dibandingkan media transpor lainnya yaitu media Weybridge, dan Phosphate Buffered Saline (PBS). Media modifikasi ini dibuat dengan kombinasi protease pepton, glukosa dan NaCl, dicampur dalam akuades sampai total volume 1 L dengan pH 7.2, kemudian ditambahkan daging sapi tanpa lemak. Autoklaf pada suhu 121 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Antibiotik Vancomycin, Trimetropim, Polymyxin B Shulphate kemudian ditambahkan ke dalam larutan dasar. Isolat referensi Cfv berasal dari Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLITVET) Bogor. Media Modifikasi, Weybridge dan PBS terkontaminasi oleh Cfv dengan konsentrasi 105, 104, 103, 102, 101 (CFU / ml) dan disimpan selama <6 jam (H1), 24 jam (H2), 48 jam (H3), 72 jam (H4), dan 96 jam (H5) pada masing-masing media transpor sebelum kultur pada media agar darah. Kualitas media transpor dianalisis berdasarkan pertumbuhan bakteri pada media agar darah dan uji PCR digunakan sebagai uji konfirmasi. Hasil kultur menunjukkan bahwa Cfv yang disimpan selama <6 jam (H1) dari setiap media transpor, tumbuh pada semua tingkat konsentrasi. Cfv yang disimpan selama 24, 48, 72 dan 96 jam dalam PBS tidak tumbuh, sedangkan pada media modifikasi dan Weybridge, bakteri dapat tumbuh dan pengayaan terjadi pada semua tingkat konsentrasi yang diberikan. Uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara pertumbuhan bakteri H1 di semua media transpor, namun ada perbedaan signifikan pertumbuhan H2 dan H3 pada tiga tingkat pengenceran (101, 102, 103) bahwa nilai P <0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa ketiga media transpor dapat digunakan untuk Cfv jika sampel diambil segera (<6 jam) sebelum kultur. Untuk sampel yang disimpan lebih dari 24 jam, Cfv hanya tumbuh di media modifikasi dan media Weybridge. Media modifikasi memiliki kualitas untuk memperkaya Cfv sehingga dapat digunakan sebagai media transpor alternatif yang murah dan mudah untuk bakteri Cfv. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88661 |
| Appears in Collections: | MT - Mathematics and Natural Science |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2017abe.pdf Restricted Access | 27.4 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.