Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88660
Title: Orientasi Kewirausahaan Petani Persawahan Irigasi dan Tadah Hujan di Kabupaten Sidrap
Authors: Kusnadi, Nunung
Rachmina, Dwi
Amir, Ayu Anisa
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Pengetahuan dan kemampuan organisasi petani akan lebih berkembang dengan adanya sikap sikap orientasi kewirausahaan (McElwee 2005). Namun yang menjadi kendala dalam meningkatkan orientasi kewirausahaan petani di Indonesia salah satunya adalah lingkungan (Abimbola & Agboola 2011). Suatu lingkungan dibentuk oleh faktor kebijakan pemerintah yang dapat menjadi faktor pendukung maupun faktor penghambat bagi suatu usaha (McElwee & Bosworth 2010). Perbedaan kebijakan pemerintah terhadap suatu lingkungan mengakibatkan perbedaan ketersediaan sumberdaya hingga berdampak pada pengambilan keputusan serta tindakan petani dalam berwirausahatani. Seperti yang terjadi pada petani persawahan irigasi dan tadah hujan, bahwa persawahan irigasi masih menjadi fokus penting pemerintah, terbukti dengan program pembangunan pertanian yang dikeluarkan lebih ditujukan pada pengembangan pertanian persawahan irigasi. Hal ini diduga akan berpengaruh terhadap sikap keinovasian, proaktif serta keberanian petani dalam mengambil resiko. Adanya program pembangunan pertanian mengindikasikan keinovasian, proaktif serta keberanian mengambil resiko petani terhambat. Hal tersebut menjadi dasar dari penelitian orientasi kewirausahaan petani pesawahan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis orientasi kewirausahaan petani persawahan irigasi dan tadah hujan, menganalisis pengaruh kebijakan pemerintah pada lingkungan irigasi dan tadah hujan terhadap orientasi kewirausahaan petani, serta melihat pengaruh orientasi kewirausahaan berpengaruh terhadap perspektif kinerja usaha petani irigasi dan tadah hujan. Sebanyak 200 responden, diambil dengan teknik purposive sampling. Kemudian dianalisis dengan PLS-PM (Partial Least Square Path Modeling) melalui second order construct type reflective first order, formative second order. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan pemerintah berupa program pembangunan pertanian pada wilayah persawahan masih sangat diperlukan dalam meningkatkan orientasi kewirausahaan petani, utamanya dalam sikap keinovatifannya. Terlihat bahwa orientasi kewirausahaan petani sawah irigasi lebih tinggi dari segi keinovatifan, utamanya dalam hal inovasi teknologi. Hal ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah dalam menyediakan bantuan alat mesin pertanian yang banyak ditujukan pada petani persawahan irigasi. Sedangkan petani tadah hujan memiliki sikap proaktif dan keberanian mengambil resiko yang lebih tinggi, hal ini disebabkan oleh selama berusahatani petani sawah tadah hujan dihadapkan pada resiko yang lebih tinggi, utamanya dalam hal ketersediaan sumberdaya air. Kurangnya informasi pertanian yang berasal dari pemerintah dalam membantu petani mengatasi permasalahan ini menjadikan petani tadah hujan harus lebih aktif dalam mencari informasi. Orientasi kewirausahaan petani pada kedua wilayah berdampak positif pada perspektif kinerja usahatani mereka dimana pengaruh yang lebih tinggi terdapat pada petani persawahan tadah hujan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88660
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017aaa.pdf
  Restricted Access
22.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.