Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88655
Title: Model Komunikasi Pengembangan Kapasitas Pelaku Agribisnis Perikanan Air Tawar di Kota Padang
Authors: Muljono, Pudji
Amanah, Siti
Hubeis, Musa
Oktavia, Yenny
Issue Date: 2017
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Sektor perikanan merupakan salah satu sektor unggulan/program prioritas disamping perdagangan, jasa serta pariwisata di Kota Padang. Potensi pengembangan agribisnis perikanan air tawar di kawasan Kota Padang akan berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat apabila dikelola dengan baik oleh sumberdaya manusia yang unggul dan berkualitas. Sampai saat ini, pelaku agribisnis perikanan di Kota Padang masih mempunyai hambatan dalam mengakses informasi, modal, maupun teknologi perikanan. Kecenderungannya semakin nyata seiring meningkatnya dampak globalisasi ekonomi dan informasi sehingga diperlukan upaya untuk pengembangan kapasitas pelaku agribisnis melalui pendekatan komunikasi konvergen, yaitu paradigma transformasi sosial yang menyediakan peluang peningkatan kapasitas pembangunan yang lebih cepat dan berkualitas. Berbasis paradigma tersebut diharapkan bisa terjadinya proses sharing informasi, inovasi dan kreatifitas, sehingga tidak saja tercipta partisipasi terhadap suatu program, tetapi menggerakkan semua sumberdaya agribisnis perikanan air tawar di Kota Padang secara kolaboratif dan optimal. Penelitian bertujuan untuk: (1) Menganalisis “perilaku komunikasi” pelaku agribisnis perikanan air tawar dalam mengakses informasi. (2) Menganalisis faktor-faktor penentu yang berhubungan dengan perilaku komunikasi pelaku agribisnis perikanan air tawar. (3) Merumuskan model komunikasi efektif dalam pengembangan kapasitas pelaku agribisnis perikanan air tawar. Penelitian dilakukan di dua sentra perikanan air tawar di Kota Padang yaitu Kecamatan Koto Tangah dan Kecamatan Kuranji. Penelitian lapang berlangsung mulai bulan Februari hingga Maret 2016. Jumlah responden 284 rumah tangga pelaku agribisnis, tersebar di Kecamatan Koto Tangah sebanyak 169 orang dan 115 orang di Kecamatan Kuranji, mewakili 837 rumah tangga pelaku agribisnis perikanan air tawar sebagai populasi. Penentuan responden dilakukan secara stratified random sampling. Pengolahan data menggunakan analisis kuantitatif yang dilengkapi dengan data kualitatif. Penjelasan karakteristik pelaku agribisnis, karakteristik mutu sumber informasi, dinamika sosial budaya, karakteristik media informasi dan sifat-sifat informasi dianalisis secara deskriptif. Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan antar peubah, sedangkan analisis Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk menganalisis faktor dominan yang memengaruhi konvergensi komunikasi pengembangan kapasitas pelaku agribisnis perikanan air tawar. Hasil penelitian menunjukkan, perilaku komunikasi dalam hal menjalin kontak dengan pihak luar komunitas dan intensitas penggunaan media dalam mencari dan memperoleh informasi oleh pelaku agribisnis tergolong rendah. Artinya, penggunaan media massa untuk memperoleh informasi masih terbatas, begitu juga dalam menjalin hubungan dengan pihak luar baik pemerintah maupun lembaga informasi. Hal ini disebabkan karena minimnya ketersediaan media informasi yang menyediakan informasi agribisnis yang relevan dengan kebutuhan, keterbatasan jaringan internet serta sulitnya pelaku agribisnis dalam menjalin hubungan, baik dengan pemerintah maupun non pemerintah untuk memperoleh informasi dan berbagi pengetahuan. Kondisi ini dapat diamati dari lemahnya keterlibatan pelaku agribisnis dalam proses berbagi pengetahuan dan pengalaman (knowledge sharing), baik dalam mendisain produk atau pengolahan hasil perikanan, melalui media massa maupun secara interpersonal yang terjadi antar stakeholder. Perubahan perilaku komunikasi ke arah yang lebih baik dapat dilakukan dengan memfasilitasi ketersediaan media informasi yang menyajikan informasi yang dibutuhkan pelaku agribisnis dan memotivasi pelaku agribisnis untuk lebih terbuka terhadap sumber informasi sehingga dapat meningkatkan intensitasnya dalam mencari dan mendapatkan informasi agribisnis. Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa perilaku komunikasi dipengaruhi secara nyata dan positif oleh dinamika sosial budaya, karakteristik media informasi, mutu sumber informasi, sifat-sifat informasi dan karakteristik pelaku agribisnis. Demikian juga dengan hasil analisis lebih lanjut dengan menggunakan SEM. Konvergensi komunikasi pengembangan kapasitas dipengaruhi secara nyata dan positif oleh perilaku komunikasi. Dengan demikian, peningkatan perilaku komunikasi, dinamika sosial budaya, karakteristik media informasi, mutu sumber informasi, dan sifat-sifat informasi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam meningkatkan konvergensi komunikasi pengembangan kapasitas pelaku agribisnis perikanan air tawar di Kota Padang. Model komunikasi pengembangan kapasitas pelaku agribisnis dirancang dengan prioritas peningkatan perilaku komunikasi melalui pengembangan interaksi antara sesama pelaku agribisnis serta meningkatkan pemanfaatan media massa dan teknologi informasi. Dengan memperhatikan tiga faktor utama, yaitu pelaku agribisnis, kelembagaan, dan teknologi informasi sebagai suatu kesatuan dalam proses berbagi pengetahuan dan kesepahaman. Interaksi sosial antara pelaku agribisnis perlu dimaksimalkan, baik melalui sosialisasi, dialog, koordinasi dan partisipasi antar pelaku agribisnis. Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Lembaga Swadaya Masyarakat dapat mengambil peran sebagai mitra dan sumber informasi, dapat melakukan proses sinergitas dan koordinasi pelaku agribisnis sesuai dengan kapasitasnya. Langkah berikutnya adalah melalui peningkatan peran dinamika sosial budaya, dilakukan dengan memperkuat dukungan kelembagaan, baik yang berasal dari pemerintah maupun swasta, meningkatkan peran dari lembaga adat yang ada di sekitar serta mutu kepemimpinan lokal dalam berbagi pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan mencari ide-ide dan teknologi baru. Selanjutnya memotivasi dan memfasilitasi pembentukan pusat informasi untuk menjamin kualitas layanan informasi berbasis teknologi informasi, ketersediaan informasi yang selalu dapat diakses pelaku agribisnis dengan mudah, cepat dan akurat, seperti informasi harga, pengembangan laboratorium kualitas air, penyakit ikan, dan analisis proksimat pakan, pusat pelatihan budidaya dan pengolahan ikan, dan pusat data hasil perikanan darat, pusat riset/test farm budidaya untuk demplot teknologi dan komoditas terbaru.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88655
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017yok.pdf
  Restricted Access
61.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.