Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88607Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Riani, Etty | - |
| dc.contributor.advisor | Kurniawan, Budi | - |
| dc.contributor.author | Nurwijayanti, Nunik | - |
| dc.date.accessioned | 2018-01-08T04:40:29Z | - |
| dc.date.available | 2018-01-08T04:40:29Z | - |
| dc.date.issued | 2017 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88607 | - |
| dc.description.abstract | Seiring dengan perkembangan pembangunan, peningkatan jumlah penduduk, peningkatan jumlah industri dan peningkatan kegiatan lainnya akan meningkatkan produksi limbah yang dibuang ke sungai. Peningkatan pembuangan limbah pada akhirnya akan menurunkan kualitas air, menyebabkan sedimentasi, pencemaran perairan, serta menurunnya debit air. Selain itu, limbah tersebut akan terakumulasi didalam tubuh biota yang hidup disekitarnya dan akan membahayakan kesehatan manusia sebagai rantai makanan tertinggi. Guna menanggulangi masalah pencemaran yang terjadi di sungai maka perlu dilakukan upaya pengendalian pencemaran terpadu yang meliputi pencegahan, penanggulangan dan pemulihan. Upaya pengendalian pencemaran sungai dilakukan dengan cara mengidentifikasi sumber pencemar, menentukan kualitas air sungai, sejauh mana tingkat cemaran dalam sedimen serta dalam biota yang hidup di sungai seperti ikan, karena penduduk sekitar sungai masih banyak yang memanfaatkan ikan tersebut sebagai bahan pangan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji pencemaran logam berat dalam air, sedimen dan ikan di Sungai Sunter, sehingga untuk mencapai tujuan diatas diperlukan beberapa tujuan khusus yaitu: (1) menganalisis status mutu Sungai Sunter dengan menggunakan metode STORET, (2) menganalisis daya tampung beban pencemaran logam berat (Pb,Cd, Hg, Cu dan Zn) dengan menggunakan metode neraca massa, (3) menganalisis kualitas cemaran logam berat dalam sedimen dengan membandingkan dengan baku mutu pedoman mutu ANZECC/ARMCANZ (2000) dan CCME (1999) dan menentukan Indeks kualitas sedimen dengan menggunakan pedoman Sediment Quality Guidelines (SQGs), serta (4) menganalisis kualitas cemaran logam berat dalam biota ikan di Sungai Sunter dengan menggunakan beberapa baku mutu sebagai perbandingan dan menentukan bioconcentration factor (BCF). Status mutu Sungai Sunter dihitung dengan menggunakan metode STORET, dimana data kualitas air dibandingkan dengan standar baku mutu PP 82 Tahun 2001 untuk kelas II dan III serta dengan membandingkan dengan baku mutu Pergub DKI Jakarta Nomor 582 Tahun 1999. Hasil perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa Sungai Sunter umumnya telah tercemar berat. Beberapa parameter yang menyebabkan tercemar yaitu BOD, COD, TSS, phospat serta salah satu logam berat yaitu timbal (Pb). Tingginya konsentrasi BOD, COD, TSS, phospat dan Pb diduga limbah domestik, limbah industri maupun transportasi yang dihasilkan di sekitar Sungai. Hal ini sesuai dengan hasil identifikasi sumber pencemar, selain banyaknya penduduk di sekitar sungai juga adanya industri serta padatnya lalu lintas di sekitar Sungai Sunter. Hasil perhitungan daya tampung beban pencemaran logam berat dengan metoda neraca massa, bahwa konsentrasi maksimum logam berat yang dapat masuk ke Sungai Sunter di setiap segmen berbeda-beda. Konsentrasi logam Pb terendah berada di segmen 3 sebesar 0,0102 mg/l sedangkan tertinggi pada segmen 1, sebesar 0,0329 mg/l. Konsentrasi logam Cd terendah berada di segmen 3 sebesar -0,0098 mg/l, sedangkan tertinggi berada pada segmen 1 sebesar 0,0129 mg/l. Konsentrasi logam Hg terendah berada di segmen 3 sebesar -0,0022 mg/l, sedangkan tertinggi berada di segmen 1 sebesar 0,0026 mg/l. Konsentrasi logam Cu terendah berada di segmen 3 sebesar -0,0167 mg/l sedangkan tertinggi berada di segmen 1 sebesar 0,0254 mg/l. Konsentrasi logam Zn terendah berada di segmen 3 sebesar -0,0489 mg/l sedangkan tertinggi berada di segmen 1 sebesar 0,0645 mg/l. Umumnya konsentrasi logam berat terendah berada di segmen 3 sedangkan tertinggi di segmen 1. Perbedaan ini diduga dipengaruhi oleh jumlah dan jenis sumber pencemar serta dipengaruhi oleh debit air disetiap segmen. Konsentrasi maksimum bernilai negatif di suatu segmen menandakan bahwa konsentrasi logam berat pada segmen tersebut sudah melampaui daya tampungnya. Analisis kualitas cemaran logam berat dalam sedimen dengan menggunakan baku mutu ANZECC/ARMCANZ (2000) dan CCME (1999) sebagai perbandingan serta dengan menggunakan pedoman Sediment Quality Guidelines (SQGs). Berdasarkan hasil penghitungan indeks kualitas sedimen terhadap cemaran logam berat diperoleh nilai SQG-Q yaitu 0,87 – 1,78. Hal ini menunjukkan bahwa cemaran logam berat dalam sedimen yang berada di beberapa titik aliran Sungai Sunter sangat berpotensi memberikan efek biologis yang merugikan bagi makhluk hidup di sekitarnya. Berdasarkan hasil analisis cemaran logam berat dalam biota ikan yang berasal dari Sungai Sunter umumnya sudah tercemar dengan menggunakan beberapa baku mutu, seperti WHO, SNI, BPOM maupun UE sebagai pembanding. Daya akumulasi setiap jenis logam berat dalam tubuh ikan berbeda-beda berdasarkan jenis ikannya. Hasil perhitungan faktor biokonsentrasi logam berat memperlihatkan logam Hg bersifat akumulatif rendah, logam Zn umumnya bersifat akumulatif sedang, logam Pb, Cd dan Cu bersifat akumulatif sedang hingga sangat akumulatif untuk jenis ikan gabus, lele dan betok. Nilai BCF tertinggi untuk logam berat Pb tertinggi pada ikan gabus yaitu 3762,11. Nilai BCF untuk logam berat Cd tertinggi pada ikan lele sebesar 1356,67 sedangkan untuk logam Cu tertinggi pada ikan gabus sebesar 1368. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, memperlihatkan bahwa status mutu Sungai Sunter yang sudah tercemar berat akan mempengaruhi daya tampungnya. Walaupun konsentrasi cemaran logam berat dalam air kecil tetapi akan mengurangi daya tampung logam berat Sungai Sunter untuk menerima beban pencemar. Adanya cemaran logam berat di air akan terendapkan dalam sedimen dan akan terakumulasi didalam tubuh ikan, dan akan membahayakan kesehatan manusia sebagai rantai makanan terakhir. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
| dc.subject.ddc | Environment science | id |
| dc.subject.ddc | Water pollution | id |
| dc.subject.ddc | 2016 | id |
| dc.subject.ddc | JAKTIM | id |
| dc.subject.ddc | neraca massa | id |
| dc.subject.ddc | BCF | id |
| dc.subject.ddc | sungai sunter | id |
| dc.title | Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran dan Kualitas Cemaran Logam Berat (Pb, Cd, Hg, Cu, Zn) dalam Sedimen serta Ikan di Sungai Sunter | id |
| dc.type | Thesis | id |
| dc.subject.keyword | daya tampung | id |
| Appears in Collections: | MT - Multidiciplinary Program | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2017nnu.pdf Restricted Access | 24.98 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.