Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88600
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRifin, Amzul-
dc.contributor.advisorAdhi, Andriyono Kilat-
dc.contributor.authorKhaliqi, Muhammad-
dc.date.accessioned2018-01-08T04:38:16Z-
dc.date.available2018-01-08T04:38:16Z-
dc.date.issued2017-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88600-
dc.description.abstractAkses pasar internasional yang semakin terbuka menimbulkan kekhawatiran bagi para pelaku usaha dalam negeri. Semakin mereduksinya kebijakan tarif dan kuota, menyebabkan aliran produk yang sulit untuk dibendung dari pasar internasional. Kebijakan NTM menjadi suatu pengganti kebijakan tarif yang sudah mulai direduksi oleh negara-negara importir. Adanya dugaan penerapan kebijakan NTM yang tidak transparan ini menimbulkan beberapa kasus-kasus penolakan produk impor di pasar internasional. Udang Indonesia sebagai komoditas yang memiliki nilai ekspor terbesar sulit untuk terhindar dari pemberlakuan kebijakan NTM berupa sanitary and phytosanitary (SPS) dan technical barriers to trade (TBT). Semakin ketatnya pengawasan dari setiap negara importir untuk melindungi konsumen, maka negara importir telah memaksa pelaku usaha udang di Indonesia untuk dapat menjaga kualitas udang yang diproduksi. Udang dapat dikatakan sebagai produk perikanan tangkap dan juga produk perikanan budidaya. Kedua kelompok ini memiliki permasalahan masing-masing. Pada udang di perikanan tangkap, isu penyemaran lingkungan yang ada di laut Indonesia merupakan hal yang paling sering disorot oleh negara-negara importir udang indonesia sedangkan pada kelompok perikanan budidaya isu yang disoroti adalah batas residu dari penggunaan antibiotik yang diberikan pada proses produksi udang Indonesia yang dapat berdampak negatif pada kesehatan konsumen. Penelitian ini menyajikan gambaran mengenai perdagangan udang Indonesia dan implementasi kebijakan NTM. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak kebijakan NTM terhadap ekspor udang Indonesia di pasar internasional. Penelitian ini menggunakan analisis panel data serta inventory approach. Inventory approach digunakan untuk mengubah data kebijakan NTM yang bersifat kualitatif menjadi kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder dari beberapa lembaga seperti WITS, UNCTAD, ARTNET, World Bank dan publikasi internasional yang lainnya Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor udang Indonesia di estimasi menggunakan gravity model. Hasil empiris menunjukkan PDB negara eksportir serta nilai tukar memiliki pengaruh negatif terhadap ekspor udang Indonesia. PDB negara importir dan biaya perdagangan memiliki pengaruh positif terhadap ekspor udang Indonesia, sedangkan penerapan kebijakan SPS dan TBT yang diberlakukan oleh negara importir dianggap tidak mempengaruhi ekspor udang Indonesia di pasar internasional.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcDomestic businessid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleDampak Kebijakan Non Tariff Measures Terhadap Ekspor Udang Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKebijakan non tarifid
dc.subject.keywordudangid
dc.subject.keywordinventory approachid
dc.subject.keywordgravity modelid
dc.subject.keywordperdagangan internasionalid
dc.subject.keywordsanitary and phytosanitaryid
dc.subject.keywordtechnical barriers to tradeid
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017mkh.pdf
  Restricted Access
22.92 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.