Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88561
Title: Peran Jaringan Komunikasi Spektrum Diseminasi Multi Channel dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi di Kabupaten Lombok Tengah
Authors: Saleh, Amiruddin
Hubeis, Musa
Purnaningsih, Ninuk
Rahmawati
Issue Date: 2017
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Spektrum Diseminasi Multi Channel (SDMC) adalah model diseminasi inovasi pertanian yang dapat mempercepat penyampaian informasi dan inovasi yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian kepada pengguna. Penyampaian informasi dan inovasi dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) yang terkait dan memanfaatkan berbagai media komunikasi. Pengembangan diseminasi melalui strategi pemilihan media-media dan kombinasi media, pengembangan pesan-pesan dan pemilihan pendekatan yang tepat dapat menumbuhkan partisipasi pelaku strategis dalam upaya pencapaian program. Diseminasi inovasi pertanian dengan menggunakan media komunikasi yang sesuai dan tepat diharapkan dapat meningkatkan adopsi inovasi pertanian yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani, dan meningkatkan kesejahteraan petani. Penelitian bertujuan untuk: (1) Menganalisis pola jaringan komunikasi SDMC dan apa saja peran-peran petani dalam jaringan komunikasi SDMC di Kabupaten Lombok Tengah, (2) Menganalisis hubungan karakteristik petani, keterlibatan pemangku kepentingan, dan ketersediaan inovasi dan media informasi dengan jaringan komunikasi interpersonal yang terbentuk dalam SDMC di Kabupaten Lombok Tengah, (3) Menganalisis hubungan karakteristik petani dan faktor lingkungan dengan pemanfaatan media informasi dan komunikasi di Kabupaten Lombok Tengah, (4) Menganalisis hubungan jaringan komunikasi interpersonal dengan pemanfaatan media informasi dan komunikasi beserta implikasinya pada PTT padi di Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian didisain sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian telah dilaksanakan dengan beberapa tahapan dimulai ujicoba kuesioner di Desa Cidahu Kabupaten Kuningan pada awal bulan Nopember 2016, dilanjutkan pengumpulan data pada pertengahan bulan Nopember 2016 sampai pertengahan bulan Januari 2017. Unit analisis penelitian adalah petani padi yang tergabung dalam Gapoktan Mertak Jati Desa Setanggor Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Total responden dalam penelitian berjumlah 215 orang, tersebar pada lima kelompok tani. Analisa data untuk analisis jaringan komunikasi menggunakan Ucinet 6 dan analisis hubungan antar peubah menggunakan analisis statistik non-parametrik uji korelasi rank Spearman. Jaringan komunikasi SDMC teknologi PTT padi di Gapoktan Mertak Jati Desa Setanggor terbentuk karena para petani berinteraksi dengan sesamanya (orang di dalam kelompok tani) maupun dengan orang di luar kelompok tani dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi mengenai teknologi PTT padi yang mencakup penggunaan varietas unggul, penerapan sistem tanam jajar legowo dan pemupukan. Pola jaringan komunikasi yang terbentuk dalam jaringan komunikasi SDMC di Desa Setanggor Kabupaten Lombok Tengah berbentuk struktur roda (wheel) dan merupakan jaringan personal saling mengunci (interlocking personal network). Pola jaringan komunikasi ini merupakan pola yang paling sesuai bila dikaitkan dengan karakteristik petani dan potensi sumber daya dalam PTT padi. Peran-peran komunikasi dalam sentralitas lokal, tingkat kedekatan (closeness) dan tingkat kebersamaan (betweenness) yaitu peran sebagai pemuka pendapat (opinion leader), penjaga gawang (gatekeeper), dan bintang (star) didominasi oleh pengurus kelompok tani dan Gapoktan Mertak Jati. Terdapat tiga komponen yang saling terkait dalam jaringan komunikasi SDMC di Gapoktan Mertak Jati Desa Setanggor, yaitu (1) Generating agent: BPTP NTB, (2) Delivery agent: BPP Kecamatan Praya Barat, PPL, Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, pengusaha benih/pengecer benih, (3) Receiving agent: petani/Poktan/Gapoktan Mertak Jati. PPL sebagai delivery agent dan BPTP NTB sebagai generating agent mempunyai peranan sangat penting dalam jaringan komunikasi PTT padi. Karakteristik petani, umur petani, pendidikan, luas lahan garapan, kekosmopolitan, orientasi usaha tani dan keterlibatan dalam kelompok, serta dukungan pemangku kepentingan dan keterdedahan media cetak dan elektronik berhubungan dengan jaringan komunikasi interpersonal. Karakteristik petani, umur, pendidikan, kekosmopolitan, dan kepemilikan media informasi berhubungan dengan pemanfaatan media informasi dan komunikasi. Faktor lingkungan, keterjangkauan sarana informasi pertanian berbasis TIK berhubungan dengan pemanfaatan media informasi dan komunikasi. Pemanfaatan media informasi dan komunikasi yaitu tingkat akses media informasi dan komunikasi dan jangkauan sumber informasi, serta PTT padi yaitu penerapan sistem tanam jajar legowo berhubungan dengan jaringan komunikasi. Pemanfaatan media informasi dan komunikasi yaitu tingkat akses media informasi dan komunikasi dan jangkauan sumber informasi berhubungan dengan PTT padi, yaitu penggunaan varietas unggul dan pemupukan. Strategi dalam PTT padi dapat dilakukan dengan pengembangan jaringan komunikasi melalui peningkatan kapasitas pemuka-pemuka pendapat (opinion leader) di kelompok tani dan Gapoktan, dan optimalisasi pemanfaatan media komunikasi melalui penyediaan sarana akses informasi dan komunikasi dan perbaikan sarana infrastruktur.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88561
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017rah.pdf
  Restricted Access
36.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.