Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88286
Title: Dinamika Upwelling Dan Karakteristik Massa Air Di Bagian Selatan Selat Makassar.
Authors: Atmadipoera, Agus Saleh
Purba, Mulia
Utama, Ferdy Gustian
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Perairan Selatan Selat Makassar (SM) adalah bagian dari jalur utama Arus Lintas Indonesia (Arlindo) yang membawa massa air Samudera Pasifik menuju Hindia serta merupakan salah satu perairan yang relatif subur di Indonesia. Riset ilmiah MAJAFLOX Cruise 2015 diselenggarakan dengan salah satu tujuannya adalah untuk memahami fenomena upwelling yang terjadi di SM. Penelitian ini bertujuan untuk memahami karakter massa air perairan SM saat upwelling berlangsung serta menganalisis kejadian upwelling melalui metode transpor Ekman yang didasarkan pada hipotesa bahwa upwelling di SM dibangkitkan utamanya oleh tiupan angin Muson Tenggara. Data CTD (Conductivity, Temperature, Depth) dari tujuh stasiun yang berada di wilayah SM (stasiun MAJAFLOX 17 hingga 23) digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik kolom perairan wilayah penelitian selama upwelling. Data suhu permukaan laut (SPL), klorofil-a, serta anomali paras laut (APL) wilayah penelitian untuk tahun 2015 diunduh dari laman INDESO (http://www.indeso.web.id) dan dianalisis sehingga didapatkan deskripsi kondisi permukaan perairan SM di tahun 2015. Data angin untuk wilayah penelitian tahun 2015 berasal dari European Center for Medium Range Forecast (ECMWF) yang dianalisis dengan pendekatan Ekman sehingga didapatkan nilai transpor Ekman, kecepatan vertikal, serta kedalaman Ekman. Upwelling secara jelas terlihat dari naiknya isoterm 24°C - 26°C dari subpermukaan ke permukaan, serta isohalin 34.5 psu dan isopiknal anomali densitas potensial 𝜎������𝜃������ = 23 kg/m3. Evolusi SPL dalam rentang setahun serta klorofil-a permukaan secara konsisten menunjukkan perubahan spasial dan temporal SPL dan Chl-a terkait dengan proses upwelling. Saat kejadiaan upwelling nilai SPL minimum di wilayah penelitian tercatat sekitar 24 oC, sebaliknya, klorofil-a permukaan mencapai maksimum dengan nilai sekitar 5.5 mg/liter hingga 7.5 mg/liter. Sebaran kedalaman dinamik pada lapisan permukaan menunjukkan bahwa stasiun MAJAFLOX 19 tampak memiliki lereng yang lebih rendah dibandingkan dengan stasiun lainnya. Karakteristik massa air pada kejadian upwelling didominasi oleh massa air Pasifik yang dibawa oleh Arlindo Makassar pada lapisan termoklin serta massa air Laut Jawa pada lapisan permukaan. Analisis upwelling menunjukkan rata-rata kecepatan angin saat kejadian upwelling adalah sekitar 6 m/s hingga 7.9 m/s yang membentuk kedalaman Ekman berkisar 58 meter hingga 74 meter di bawah permukaan. Hal ini berkesesuaian dengan hasil CTD yang menunjukkan pengangkatan massa air berada pada kedalaman berkisar 40 meter hingga 60 meter di bawah permukaan. Nilai kecepatan vertikal saat kejadian upwelling adalah sebesar 12.04 x 10-6 m/s hingga 29.76 x 10- 6 m/s dengan total transpor meninggalkan pantai mencapai 0.45 Sv.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88286
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017fgu.pdf
  Restricted Access
26.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.