Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87879
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSiregar, Hermanto
dc.contributor.advisorNuryartono, Nunung
dc.contributor.authorFazri, Muhammad
dc.date.accessioned2017-08-14T06:26:14Z
dc.date.available2017-08-14T06:26:14Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87879
dc.description.abstractIndustri manufaktur adalah salah satu sektor yang memberikan proporsi terbesar dari PDB. Sejak beberapa tahun terakhir nilai proporsi industri manufaktur terhadap PDB telah menurun salah satunya karena perlambatan pertumbuhan produktivitas dan teknologi. Total Faktor Productivitas (TFP) adalah salah satu pengukuran untuk melihat perkembangan teknologi. Penelitian ini mencoba melihat perkembangan TFP di 15 industri manufaktur secara nasional dan agregat pada beberapa provinsi di Indonesia dengan menggunakan analisis panel data dan analisis stokastik frontier (SFA). Selain melihat pertumbuhan TFP, dalam penelitian ini juga melihat faktor yang mempengaruhi pertumbuhanTFP seperti investasi asing langsung, investasi domestik, yang kapita PDRB, ekspor, dan impor. Data yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan TFP yaitu output, taksiran modal, tenaga kerja dan bahan baku. Dimana akan dihitung menggunakan pendekatan solow growth. Dengan metode ini pertumbuhan TFP dapat dihitung melalui pertumbuhan output dikurangi pertumbuhan input yang dikalikan koefisien regresi yang didapatkan melalui metode panel data. Selain itu dengan data yang sama pertumbuhan TFP juga dihitug menggunakan pendekatan SFA dimana pertumbuhan TFP merupakan penjumlahan dari pertumbuhan skala usaha, efisiensi teknis dan teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 sektor industri menengah dan besar sangat dipengaruhi oleh penggunaan bahan baku. Penggunaan teknologi belum digunakan secara penuh. Pertumbuhan teknologi pada tahun 2003-2013 mengalami peningkatan namun dengan nilai yang kurang dari 1 persen. Sedangkan dari sisi pertumbuhan efisiensi teknis tidak semua industri mengalami peningkatan bahkan pada saat krisis terdapat penurunan nilai efisiensi teknis pada beberapa industri. Pertumbuhan total faktor produktivitas pada sebagian besar industri manufaktur menunjukan nilai yang positif namun sempat mengalami penurunan karena krisis ekonomi global pada tahun 2008-2009. Pada tahun 2010 hingga 2013 pertumbuhan total produktivitas faktor meningkat. Beberapa provinsi mengalami pertumbuhan negatif namun membaik setelah pasca krisis. Ada banyak faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap total produktivitas faktor seperti investasi asing langsung, investasi domestik, ekspor dan dummy krisis pada 2008-2009. Dari hasil penelitian dapat disampaikan bahwa Pemerintah harus lebih serius dalam upaya meningkatkan produktivitas industri di Indonesia. Besarnya bahan baku sebagai faktor yang paling berpengaruh dalam produksi menjadikan bahan baku yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Namun upaya yang dilakukan tidak hanya dari sisi penyedian bahan baku namun juga dari sisi peningkatan teknologi. Promosi ekspor serta investasi baik dalam negari dan luar negeri perlu digencarkan terutama investasi yang mampu menciptakan adanya konsisi transfer teknologi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcIndustrial Economicsid
dc.subject.ddc2017id
dc.titleAnalisis pertumbuhan total faktor produktivitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi: sektor manufaktur non-migas di Indonesia periode 2003-2013id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKrisisid
dc.subject.keywordIndustri Manufakturid
dc.subject.keywordPanel Dataid
dc.subject.keywordSFAid
dc.subject.keywordTFPid
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017mfa.pdf
  Restricted Access
25.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.