Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87855Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Tumbelaka, Ligaya I.T.A | - |
| dc.contributor.advisor | Agil, Muhammad | - |
| dc.contributor.author | Frastantie, Dilla | - |
| dc.date.accessioned | 2017-08-14T02:17:35Z | - |
| dc.date.available | 2017-08-14T02:17:35Z | - |
| dc.date.issued | 2017 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87855 | - |
| dc.description.abstract | Deteksi kebuntingan merupakan komponen penting dari manajemen reproduksi, khususnya pada industri sapi perah, dengan tujuan untuk mengevaluasi keberhasilan IB (Diskin and Sreenan 1980), yang diakibatkan oleh kematian embrio dini (Sreenan and Diskin 1986). Pada umumnya petugas mendeteksi kebuntingan dengan cara eksplorasi rektal pada 60 hari setelah IB dan memperhatikankan perubahan perilaku estrus ternak tersebut, apabila ternak telah dikawinkan tidak memperlihatkan gejala estrus, maka peternak menyimpulkan bahwa ternak bunting dan sebaliknya. Sehingga, sering terjadi kesalahan dalam mendeteksi kebuntingan. Hal ini akan memakan waktu yang lama dan mengakibatkan keterlambatan dan perpanjangan waktu, hingga kembali bunting kembali, dan apabila ada gangguan reproduksi menjadi terlambat diketahuinya. Eksplorasi rektal merupakan salah satu metode diagnosa kebuntingan yang dapat dilakukan pada ternak besar seperti kuda, kerbau dan sapi. Prosedurnya adalah palpasi uterus melalui dinding rektum untuk meraba pembesarannya yang terjadi selama kebuntingan, keberadaan fetus atau membran fetus. Dalam pelaksanaan eksplorasi rektal sangat dibutuhkan kepekaan dan kebiasaan untuk mengenali organ-organ yang dipalpasi. Teknik ini dikenal cukup akurat, cepat, dan juga relatif murah. Namun demikian, dibutuhkan pengalaman dan training bagi petugas yang melakukannya, sehingga dapat tepat dalam mendiagnosa. Teknik ini baru dapat dilakukan pada usia kebuntingan di atas 40 hari. Diagnosa kebuntingan yang cepat dan akurat, akan menentukan keberhasilan program reproduksi serta keuntungan yang diperoleh dari suatu peternakan (Pereira et al 2013). Waktu produksi yang hilang karena infertilitas dapat ditekan dengan penanganan yang cepat dan tepat pada sapi betina tersebut. Hal ini bertujuan untuk menekan biaya pada breeding program dan membantu manajemen ternak secara ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metoda deteksi kebuntingan dini pada sapi yang tepat. Pemeriksaan kebuntingan pada penelitian ini dilakukan dengan dua metoda yaitu ultrasonografi (USG) dan metoda pemeriksaan hormon steroid (progesteron dan estrogen) dari plasma darah dengan ELISA. Sebanyak sepuluh ekor sapi diperiksa di peternakan sapi perah Kawasan Usaha Peternakan Cibungbulang, Bogor. Sapi yang di deteksi bunting dini ada lima ekor dan lima ekor tidak bunting. Pengambilan plasma darah dilakukan empat hari sekali dimulai dari 40 hari sebelum pelaksaan IB sampai 30 hari setelah IB untuk sapi tidak bunting dan hingga hari ke-60 bila sapi bunting. Pemeriksaan dengan USG dilakukan menggunakan probe 5 MHz dimulai sejak hari ke-9 pasca IB bersamaan dengan pengambilan sampel darah. Hasil USG menunjukkan keberadaan kantong kebuntingan pada hari ke-15 setelah IB dengan diameter 0,44 cm. Embrio dapat dideteksi mulai hari ke-26 dengan ukuran 2,6 cm. Konsentrasi progesteron 6-8 ng/mL pada saat IB (baseline) dan meningkat menjadi 30-50 ng/mL pada hari ke-15 pasca IB sama dengan konsentrasi saat fase luteal. Konsentrasi progesteron tersebut tetap bertahan tinggi sampai hari ke-60 setelah IB. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan USG dapat mendeteksi kebuntingan lebih dini dibandingkan dengan pemeriksaan hormonal. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
| dc.subject.ddc | Animal Husbandry | id |
| dc.subject.ddc | Cattle | id |
| dc.subject.ddc | 2016 | id |
| dc.subject.ddc | Bogor, Jawa Barat | id |
| dc.title | Deteksi Kebuntingan Dini pada Sapi Perah dengan Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dan Analisis Hormon Steroid | id |
| dc.type | Thesis | id |
| dc.subject.keyword | kebuntingan dini | id |
| dc.subject.keyword | ultrasonografi | id |
| dc.subject.keyword | analisa progesteron | id |
| dc.subject.keyword | sapi perah | id |
| Appears in Collections: | MT - Veterinary Science | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2017dfr.pdf Restricted Access | 13.08 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.