Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87827| Title: | Karakteristik Populasi dan Preferensi Ekologis Kabesak (Acacia leucophloea) di Timor Barat, Nusa Tenggara Timur |
| Authors: | Kusmana, Cecep Muhdin Hendrik, Arnold Christian |
| Issue Date: | 2017 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Kabesak (Acacia leucophloea) merupakan tumbuhan dari famili Fabaceae, sub famili Mimosoidea. Kabesak mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi bagi masyarakat Pulau Timor khususnya Timor bagian barat, masyarakat lokal memanfaatkan daun kabesak sebagai pakan ternak di musim kemarau dan kayu kabesak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan meubel. Pemanfaatan kabesak oleh masyarakat cukup tinggi mengakibatkan penurunan populasi kabesak dan selama ini tumbuhan ini masih tumbuh secara liar dan belum dibudidayakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempertelakan struktur tegakan dan pola penyebaran tanaman kabesak di Pulau Timor barat dan memperoleh informasi tentang lingkungan fisik yang signifikan mendukung pertumbuhan kabesak. Penelitian mengenai kabesak di Timor barat dilakukan di 2 kabupaten yaitu Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, penentuan lokasi berdasarkan tipe lahan dan ketinggian tempat. Analisis kelimpahan populasi dilakukan dengan perhitungan kerapatan, frekuensi, dominansi dan indeks nilai penting pada tiap tingkat pertumbuhan. Indeks keanekaragaman spesies digunakan pendekatan indeks keragaman (Shannon-Wiener), penyebaran spesies menggunakan indeks penyebaran morisita. Asosiasi antara spesies tumbuhan menggunakan tabel kontigensi dengan uji Chi-Square dan indeks Jaccard. Analisis faktor edafis yang paling mendukung kelimpahan kabesak menggunakan principal component analysis (PCA), sedangkan analisis faktor topografi yang mempengaruhi kelimpahan kabesak menggunakan analisis generalized linear model (GLM) Struktur tegakan kabesak pada lahan hutan sekunder, padang rumput dan atau semak belukar, dan kebun atau mamar berbentuk J terbalik, yang berarti regenerasi yang baik pada 3 tipe lahan berjalan dengan baik, sedangkan pada hutan primer permudaan kabesak sangat sedikit dibanding tingkat pohon yang berarti terdapat masalah dalam regenerasi kabesak. Kabesak pada lahan hutan primer berasosiasi positif dengan Ziziphus timorensis dan Ziziphus mauritiana, di hutan sekunder kabesak berasosiasi positif dengan Ziziphus timorensis, di lahan padang rumput dan atau semak belukar kabesak berasosiasi positif dengan Acacia nilotica dan berosiasi negatif dengan Cassia javanica dan Alstonia scholaris, sedangkan di lahan kebun kabesak berasosiasi negatif dengan Sterculia pentandra, Casuarina jungjuhniana dan Psidium eugeniafolia. Pola penyebaran kabesak mengikuti pola penyebaran mengelompok di hutan sekunder, kebun dan semak belukar dan atau padang rumput sedangkan di lahan hutan primer pola penyebaran kabesak mengikuti pola penyebaran seragam. Kabesak merupakan tanaman dataran rendah yang menyebar lebih dominan di bawah ketinggian 900 mdpl. Variabel tanah yang berpengaruh positif tertinggi terhadap kerapatan kabesak yaitu fraksi debu tanah dan Fosfor (P), sedangkan variabel tanah yang berpengaruh negatif tertinggi yaitu fraksi pasir dan natrium. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87827 |
| Appears in Collections: | MT - Forestry |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2017ach.pdf Restricted Access | 20.47 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.