Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87816
Title: Suplementasi Kurkumin dan Peran Cahaya Monokromatik untuk Mengoptimalkan Biosintesis Telur Itik Lokal
Authors: Manalu, Wasmen
Sumiati
Ekastuti, Damiana Rita
Kasiyati
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Hati unggas betina pada periode produksi telur memiliki peran vital sebagai tempat biosintesis prekursor kuning telur. Kecepatan biosintesis prekursor kuning telur terus meningkat pada saat unggas betina matang kelamin. Secara umum penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan fisiologis itik lokal berkaitan dengan suplementasi kurkumin dan pemberian cahaya monokromatik artifisial. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan pola faktorial 4 x 4, yang terdiri atas empat dosis kurkumin, yakni 0, 9, 18, dan 36 mg/ekor/hari, serta empat warna cahaya, yaitu putih, merah, hijau, dan biru. Itik lokal yang digunakan adalah seratus sembilan puluh dua ekor itik magelang betina umur 16 minggu. Setiap kelompok perlakuan terdiri atas tiga ulangan dan masing-masing ulangan berisi empat ekor itik. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat interaksi antara dosis kurkumin dan warna cahaya monokromatik sehingga menyebabkan peningkatan diameter hepatosit, RNA jaringan hati, dan rasio RNA/DNA jaringan hati. Seiring dengan peningkatan dosis kurkumin, konsentrasi VLDL dan LDL lebih rendah pada kelompok dosis 36 mg/ekor/hari pada berbagai warna cahaya daripada kontrol. Sebaliknya, masih pada kelompok yang sama konsentrasi HDL lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Konsentrasi SGPT/GOT serum dan MDA hati juga mengalami penurunan dengan suplementasi kurkumin dan pemberian cahaya monokromatik. Bobot total ovari lebih rendah pada itik yang disuplementasi kurkumin pada dosis 18 dan 36 mg/ekor/hari pada berbagai warna cahaya. Profil estradiol dan progesteron juga mengalami perubahan dengan suplementasi kurkumin dan pemberian pencahayaan dengan periode 17 jam terang dan 7 jam gelap (17L:7D). Suplementasi kurkumin 9 mg/ekor/hari pada cahaya biru dan dosis kurkumin 36 mg/ekor/hari pada cahaya putih memperpendek interval ovulasi-oviposisi, secara berurutan 23 jam 28 menit dan 23 jam 23 menit. Produksi telur duckday, massa telur, dan produksi telur dalam butir mengalami peningkatan pada dosis kurkumin 9 dan 36 mg/ekor/hari, masingmasing pada cahaya biru dan putih, diikuti kelompok kontrol pada cahaya putih. Telur yang dihasilkan pada penelitian ini bermutu baik, ditandai dengan peningkatan persentase bobot kuning telur dan bobot telur. Dosis kurkumin dan warna cahaya meningkatkan kecerahan kuning telur dan kadar β-karoten telur. Peningkatan dosis kurkumin menurunkan kolesterol telur, namun protein telur meningkat. Interaksi antara suplementasi kurkumin 9 dan 36 mg/ekor/hari dengan warna cahaya putih dan merah menghasilkan fertilitas secara berurutan 96.18 serta 94.18%. Daya tetas mengalami peningkatan dengan suplementasi kurkumin 9 dan 18 mg/ekor/hari. Mortalitas embrio dalam kerabang paling tinggi dijumpai pada parental yang disuplementasi kurkumin 36 mg/ekor/hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi suplementasi kurkumin 9, 18, dan 36 mg/ekor/hari dengan penambahan cahaya monokromatik putih, merah, dan biru dapat memperbaiki fungsi hati pada itik magelang matang kelamin sehingga produksi telur meningkat dan telur yang dihasilkan layak untuk dikonsumsi, serta berpotensi mengandung antioksidan. Suplementasi kurkumin 18 mg/ekor/hari pada berbagai warna cahaya monokromatik dapat meningkatkan daya tetas, pertumbuhan pascatetas yang lebih cepat, serta toleran terhadap stress lingkungan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87816
Appears in Collections:DT - Veterinary Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017kas.pdf
  Restricted Access
52.94 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.