Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87793
Title: Strategi Pengembangan Usahatani Kangkung Organik di Kabupaten Bogor
Authors: Hariyadi
Mulatsih, Sri
Junior, Raden Sonny Soerojo
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis dan Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk–produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta tidak merusak lingkungan. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah penghasil sayur kangkung bahkan jumlahnya terbesar di Jawa Barat. Meskipun pertanian organik bagus secara lingkungan dan baik untuk kesehatan namun belum banyak petani di Kabupaten Bogor yang menerapkan pertanian organik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis aktivitas usahatani, pendapatan usahatani dan membuat strategi pengembangan usahatani kangkung organik. Metode penelitian ini menggunakan analisis faktor internal dengan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) terkait Kelembagaan usahatani, Sumber daya manusia, Keuangan, Teknik Budidaya serta Pemasaran dan faktor eksternal dengan matriks EFE (External Factor Evaluation) terkait Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya, demografi, lingkungan, kebijakan pemerintah, pesaing dan lingkungan sekitar wilayah usahatani. Perpaduan antara faktor Internal (IFE) dan Eksternal (EFE) menghasilkan matriks IE (Internal-External). Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) di lakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman usahatani kangkung organik di Kabupaten Bogor dan untuk mengetahui strategi terbaik di analisis dengan Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning) Berdasarkan analisis aktivitas usahatani dan analisis pendapatan dari lahan 500 m2 dalam 1 tahun petani hanya mampu menjual kangkung organik ke pasar organik sebesar 1.728 kg dengan harga Rp 6.000 dan 2.472 kg dijual ke pasar tradisional dengan harga Rp 2.500. Total biaya produksi sebesar Rp 5.763.973 dan penerimaan usahatani sebesar Rp 16.548.000 serta pendapatan usahataninya adalah Rp 10.784.027 pertahun atau sekitar Rp 895.669 perbulan. Hal ini menujukkan bahwa usahatani kangkung organik cukup menguntungkan secara finansial dan akan dapat lebih menguntungkan bila seluruh kangkung organik dapat di jual ke pasar organik. Berdasarkan Matriks IE yang merupakan analisis perpaduan antara faktor internal (IFE) dan internal (EFE) menghasilkan Nilai total rata-rata IFE sebesar 2,74 dan nilai total rata-rata EFE sebesar 3,58 yang artinya mendudukan kondisi ini pada sel II. Pada posisi ini menunjukan bahwa usahatani kangkung organik masih dalam tahap tumbuh dan diperlukan pembinaan untuk dapat terus berkembang strategi yang cocok adalah Strategi Intensif yaitu dengan melakukan penetrasi pasar serta pengembangan pasar dan berdasarkan Matrik SWOT serta Matrik QSP 3 strategi teratas untuk pengembangan usahatani kangkung organik adalah a) Perkuat dan perbaiki manajemen lembaga tani yang ada untuk kepentingan kolektif dengan nilai TAS 6,87, b) Peningkatan SDM melalui pelatihan-pelatihan dengan nilai TAS 5,85, c) Perluas jaringan pasar dengan nilai TAS 5,63.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87793
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017rss.pdf
  Restricted Access
53.89 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.