Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87792
Title: Higienitas Makanan dalam Ekowisata Kuliner di Kabupaten Kuningan
Authors: Avenzora, Ricky
Sunarminto, Tutut
Putri, Rahmi Swara
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kabupaten Kuningan merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang sedang berkembang di Jawa Barat. Wisatawan harus mendapatkan jaminan higienitas makanan yang dikonsumsi maupun oleh-oleh yang dibelinya. Penelitian dilakukan di Kuningan pada Mei-Juli 2015, bertujuan untuk mempelajari pengetahuan wisatawan tentang higiene, sikap wisatawan dalam pemilihan tempat makan, persepsi wisatawan terhadap kuliner khas Kuningan, higienitas di produsen oleh-oleh khas yang belum memiliki nomor P-IRT (non P-IRT). Responden wisatawan dipilih secara acak sebanyak 100 orang yang diminta untuk mengisi kuisioner, sedangkan responden para penyedia kuliner (produsen non PIRT dan rumah makan) dipilih berdasarkan dokumentasi dari Dinas Pariwisata dan Dinas Perdagangan. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Fokus penelitian adalah : a) pengetahuan wisatawan terhadap higiene, b) sikap wisatawan dalam pemilihan tempat makan, c) persepsi wisatawan terhadap kuliner khas Kuningan, d) higienitas rumah makan, e) higienitas produsen kuliner khas Kuningan yang belum memiliki nomor P-IRT (non P-IRT), f) higienitas rumah makan, g) pengembangan wisata kuliner Kuningan dan h) usulan program. Data responden yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data responden dianalisis secara Likert dan dideskripsikan secara kualitatif, beberapa dianalisis statistik (Chi-square dan Kruskall wallis) dan selanjutnya dilakukan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisatawan telah memiliki pengetahuan yang baik tentang higiene serta menerapkannya dalam pemilihan tempat makan. Kuliner khas Kuningan umumnya dinilai unik, langka, citra rasanya enak, memiliki fungsi sosial, akses untuk mendapatkannya mudah dan bukan merupakan kuliner musiman. Keterampilan membuat kuliner diperoleh produsen secara temurun dan terkonsentrasi di kampung/desa tertentu namun masih dalam kondisi yang kurang dalam hal higiene. Kendala produsen kuliner non P-IRT dalam implementasi aspek higiene adalah kurangnya modal sehingga sarana dan kegiatan yang dilakukan masih banyak yang negatif bagi higiene. Beberapa faktor negatif bagi higiene adalah lingkungan, bangunan, fasilitas kebersihan, peralatan kebersihan, pengendalian hama, ruang produksi, cara membungkus, dan personal higiene. Higienitas rumah makan yang terdapat di Kuningan sudah memiliki beberapa faktor positif terhadap higiene. Hasil analisis SWOT menunjukkan diperlukannya upaya pemberdayaan oleh pemerintah dan peningkatan nilai investasi dalam pengembangan ekowisata kuliner di Kuningan. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi secara langsung terhadap pengembangan ekowisata kuliner yang higiene serta membangun kampung wisata kuliner sebagai ikon wisata kuliner di kabupaten Kuningan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87792
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017rsp.pdf
  Restricted Access
25.78 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.