Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87791
Title: Analisis Genetik dan Non-Genetik Sifat Produksi Susu dan Reproduksi pada Sapi Friesian Holstein di BBPTU-HPT Baturraden Jawa Tengah
Authors: Jakaria
Gunawan, Asep
Atabany, Afton
Malindo, Roy
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Pada dekade terakhir, konsumsi susu dan produk asal susu per kapita meningkat di Indonesia. Sejak tahun 2006, konsumsi susu meningkat 6% per tahun dan mencapai 3.8 juta ton pada tahun 2015. Produksi susu nasional hanya mampu menyediakan sekitar 25% dari total kebutuhan. Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya peningkatan populasi dan produktifitas sapi perah untuk mengurangi impor dengan membuat program pemuliaan sapi perah yang baik. Ketersediaan informasi terkait dengan potensi genetik dan non-genetik sapi perah di suatu usaha peternakan diperlukan dalam menyusun dan mengevaluasi program pemuliaan. Informasi tersebut penting untuk melakukan upaya penyesuaian agar program pemuliaan menjadi lebih efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi genetik dan non-genetik terhadap sifat produksi susu meliputi produksi susu 305 hari (305- dMY), masa laktasi (LL), masa kering (DP); dan reproduksi meliputi umur beranak pertama (AFC), selang beranak (CI) dan masa kosong (DO) sapi Friesian Holstein. Data diperoleh dari Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden, Jawa Tengah pada periode tahun 2006 - 2015. Jumlah sapi yang digunakan untuk sifat 305-dMY, LL, DP, AFC, CI dan DO secara berurutan adalah 936, 770, 510, 589, 476 dan 480 ekor. Pengaruh genetik dianalisis dengan menggunakan prosedur Restricted Maximum Likelihood (REML) dan pengaruh non-genetik dianalisis menggunakan General Linier Model (GLM). Tren fenotipik dan tren genetik dihitung menggunakan persamaan regresi. Estimasi heritabilitas untuk sifat produksi susu meliputi 305-dMY, LL dan DP secara berurutan adalah 0.24±0.08, 0.19±0.06 dan 0.11±0.03; dan estimasi ripitabilitasnya adalah 0.40±0.16, 0.42±0.19 dan 0.36±0.14. Untuk sifat reproduksi meliputi AFC, CI dan DO, estimasi heritabilitas secara berurutan adalah 0.17±0.04, 0.02±0.01 dan 0.03±0.01; dan estimasi ripitabilitasnya adalah 0.26±0.11 (CI) dan 0.23±0.08 (DO). Sebanyak 46.8% sapi betina yang dievaluasi memiliki nilai most probable producing ability (MPPA) dan Estimated Breeding Value (EBV) diatas rataan populasi. Sifat produksi susu menunjukkan penurunan tren fenotipik dan tren genetik yang tidak diharapkan dari tahun 2000 sampai 2013, sedangkan sifat reproduksi menunjukkan kemajuan yang diharapkan secara fenotipik dan genetik dari tahun 2006 sampai 2013. Paritas dan tahun kelahiran secara nyata mempengaruhi sifat produksi susu dan reproduksi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87791
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017rma1.pdf
  Restricted Access
19.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.