Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87784
Title: Pengujian Trilemma Conditions dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Makroekonomi di Indonesia
Authors: Achsani, Noer Azam
Anggraeni, Lukytawati
Yunita, Mela
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Tujuan kebijakan moneter suatu negara adalah mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan serta stabilitas harga. Bank Sentral biasanya menggunakan tiga kebijakan moneter yaitu stabilitas nilai tukar, independensi moneter, dan integrasi keuangan. Trilemma menyatakan suatu negara secara simultan hanya dapat memilih dua kebijakan, dan satu harus dikorbankan. Karakteristik yang berbeda antar-negara menyebabkannya memiliki kombinasi kebijakan yang berbeda. Oleh karena itu, pengujian pola perubahan Trilemma penting untuk dilakukan. Tujuan penelitian: (1) menganalisis pola perubahan interaksi kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia (BI) dalam konteks teori Trilemma, (2) Menganalisis adanya pola perubahan tekanan Trilemma yang dihadapi BI setelah terjadi pergantian rezim nilai tukar dan penerapan Inflation Targeting Framework (ITF), dan (3) menganalisis dimensi Trilemma yang dapat mempengaruhi kinerja makroekonomi di Indonesia dan menganalisis adanya perbedaan pengaruh setalah adanya pergantian rezim nilai tukar dan penerapan ITF. Data yang digunakan adalah data sekunder time series, selama 1981.Q1- 2015.Q4 di Indonesia. Tiga metode yang digunakan yaitu: (1) perhitungan indeks Trilemma yang dibangun oleh Aizenman et al. (2008), (2) pengujian Trilemma condition menggunakan constant regression, dan (3) mengestimasi pengaruh variabel Trilemma terhadap makroekonomi menggunakan Generalized Methods of Moment (GMM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pola interaksi kebijakan moneter Indonesia selalu berubah-ubah. Salah satunya dipengaruhi oleh perubahan keputusan yang dilakukan BI, yaitu pergantian rezim nilai tukar dan penerapan ITF, (2) Trilemma lebih berat dihadapi BI setelah penerapan free floating akibat sikap fear of floating. Selain itu implementasi ITF menyebabkan BI menghadapi Trilemma yang lebih berat, akibat meningkatnya porsi tujuan stabilitas nilai tukar dan keterbukaan keuangan lebih besar dibandingkan penurunan porsi independensi moneter, dan (3) Tindakan BI menggunakan free floating meningkatkan efektivitas kebijakan moneter dalam mengendalikan volatilitas inflasi. Di sisi lain, implementasi ITF gagal dalam meningkatkan efektivitas independensi moneter dan keterbukaan keuangan dalam mengendalikan volatilitas inflasi. Rekomendasi kebijakan yang diusulkan ialah: (1) Trilemma conditions dapat menjadi salah satu pendekatan yang dapat digunakan BI untuk mengevaluasi interaksi kebijakannya, (2) BI sebaiknya mengurangi intervensi terhadap stabilitas nilai tukar saat penerapan free floating, karena sikap fear of floating BI akan meningkatkan tekanan Trilemma, dan (3) BI sebaiknya meninjau ulang kebijakan ITF. Akan lebih baik jika BI mengadopsi kerangka kebijakan moneter yang fokus pada exchange rate targeting dibandingkan dengan ITF, karena masih besarnya peranan nilai tukar dalam mempengaruhi GDP growth dan volatilitas inflasi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87784
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017myu.pdf
  Restricted Access
26.43 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.