Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87780
Title: Pemodelan dan Transmisi Volatilitas Return Saham Utama Dunia terhadap Indonesia
Authors: Achsani, Noer Azam
Sartono, Bagus
Sari, Linda Karlina
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Volatilitas pada pasar keuangan, khususnya pada pasar saham, merupakan salah satu fenomena yang sangat menarik karena dampaknya terhadap eksistensi pasar keuangan global. Keberadaan volatilitas berhubungan dengan resiko dari sebuah saham. Dalam era globalisasi sekarang ini, keuangan internasional menjadi semakin terintegrasi dan terbuka, yang pada gilirannya akan menyebabkan mobilitas modal dari salah satu negara di dalamnya terhadap negara lain juga semakin besar. Pasar keuangan dunia yang tanpa batas memungkinkan adanya peningkatan resiko melalui guncangan yang terjadi pada pasar tertentu menjadi semakin sulit diisolir dari pasar-pasar lainnya. Dampak dari terjadinya guncangan di sebuah negara dapat menular (spill over) ke pasar negara lainnya melalui mekanisme transmisi, sehingga untuk pasar-pasar terkait akan mengalami ketidakstabilan keuangan. Akibatnya, analisis mengenai keberadaan volatilitas dalam suatu pasar saja sering kali tidak cukup bagi pelaku pasar. Sehingga, perlu dilakukan kajian lanjutan terkait transmisi volatilitas antar pasar. Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama fokus pada proses pemilihan model terbaik dalam menggambarkan volatilitas return saham serta mengidentifikasi adanya efek asimetris yang merujuk pada perbedaan respon saat terjadi good news dan bad news pada suatu pasar. Selanjutnya, bagian kedua menganalisis speed of response dan dekomposisi keragaman volatilitas return pasar saham Indonesia terhadap volatilitas return pasar saham asing, di antaranya Singapura, Hong Kong, Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan Inggris. Selain itu, bagian kedua penelitian ini juga mengidentifikasi adanya perubahan struktur interaksi dinamis pasar saham Indonesia setelah krisis 2007. Data yang digunakan adalah data harian indeks harga saham dari tujuh pasar saham selama periode 1990- 2016. Proses pemodelan volatilitas return saham dengan menggunakan model simetris GARCH dan berbagai macam model asimetris GARCH, yakni EGARCH, GJR-GARCH, TGARCH, IGARCH, APARCH, dan CGARCH. Sedangkan, untuk analisis transmisi volatilitas return saham menggunakan sistem Vector Autoregression (VAR). Hasil yang ditemukan dari bagian pertama penelitian ini yakni secara keseluruhan model asimetris GARCH menunjukkan estimasi yang lebih baik dalam menggambarkan volatilitas return saham dibandingkan model simetris GARCH. Hal ini dapat dilihat dari nilai AIC model asimetris GARCH terbaik masing-masing pasar saham lebih kecil dibandingkan AIC model simetris untuk masing-masing pasar saham. Lebih jauh lagi, model asimetris GARCH terbaik tersebut mengungkapkan keberadaan efek asimetris dan signifikan secara statistik pada ketujuh pasar saham yang diamati. Keberadaan efek asimetris ini, mengindikasikan bahwa saat bad news pada satu periode sebelumnya (t-1) akan meningkatkan volatilitas return saham pada saat ini (t). Selain itu, hasil model yang didapatkan untuk masing-masing negara berbeda-beda. Volatilitas return dari pasar saham Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Singapura, dan Australia digambarkan oleh model asimetris TGARCH. Sementara itu, gambaran volatilitas return saham pada pasar saham Indonesia dan Hong Kong diwakilkan oleh model asimetris APARCH. Bagian kedua penelitian ini menemukan beberapa hal mengenai transmisi volatilitas return pasar saham asing yang digunakan dalam penelitian ini terhadap volatilitas return pasar saham Indonesia. Hasil dari analisis impulse response menemukan bahwa transmisi volatilitas terbesar baik pada periode sebelum maupun setelah krisis 2007 berasal dari guncangan pasar saham Hong Kong dan disusul oleh pasar saham Singapura. Hasil lain yang didapatkan dari analisis tersebut, yakni adanya peningkatan secara substansial derajat interdependensi pada pasar saham Indonesia terhadap pasar saham asing pada periode setelah krisis 2007. Sementara itu, hasil analisis variance decomposition menunjukkan bahwa dekomposisi keragaman dalam volatilitas return pasar saham Indonesia, secara dominan dipengaruhi oleh volatilitas return saham dirinya sendiri baik pada periode sebelum krisis maupun setelah krisis 2007. Pada periode setelah krisis 2007, pengaruh volatilitas return pasar saham AS dan Inggris mengalami peningkatan yang drastis dalam mempengaruhi volatilitas return pasar saham Indonesia. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, hal yang dapat disarankan bagi pelaku otoritas kebijakan yakni perlunya menjaga kondisi pasar dari munculnya sentimen-sentimen negatif. Hal ini perlu dilakukan karena para pelaku pasar sangat sensitif terhadap sentimen negatif yang ada di suatu pasar.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87780
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017lks.pdf
  Restricted Access
29.82 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.