Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87769
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMiftahudin-
dc.contributor.advisorSobir-
dc.contributor.authorYuliani, Fitri-
dc.date.accessioned2017-08-09T02:57:26Z-
dc.date.available2017-08-09T02:57:26Z-
dc.date.issued2017-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87769-
dc.description.abstractBawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu tanaman sayuran penting dari marga Allium yang sangat populer dalam dunia kuliner yaitu sebagai bumbu masakan. Selain itu saat ini bawang merah sedang dikembangkan sebagai obat tradisional. Peningkatan produksi bawang merah dapat dilakukan salah satunya dengan perluasan lahan produksi melalui pemanfaatan lahan sub optimal, seperti lahan-lahan salin. Cekaman salinitas didefinisikan sebagai konsentrasi garam terlarut yang tinggi di dalam larutan tanah sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Konsentrasi garam yang terlarut dinyatakan dalam electric conductivity (EC), dan tanah-tanah salin umumnya memiliki EC ≥ 4 mS cmˉ¹. Tanaman mempunyai kemampuan untuk beradaptasi secara morfologi dan fisiologi terhadap cekaman salinitas. Tingkat toleransi tanaman terhadap salinitas beragam antar varietas dalam suatu spesies tanaman. Koleksi bawang merah milik Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB belum diketahui karakter toleransinya terhadap cekaman salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon morfologi dan fisiologi beberapa varietas tanaman bawang merah terhadap cekaman salinitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai dasar ilmiah dalam pemilihan genotipe bawang merah yang dapat digunakan untuk pengembangan varietas bawang merah yang toleran cekaman salinitas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan November 2015. Sebanyak 6 varietas bawang merah (Brebes, Maja Cipanas, Pancasona, Bali Karet, Sumenep, dan Manjung) hasil koleksi PKHT IPB digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah 6 varietas bawang merah dan faktor kedua adalah perlakuan salinitas dengan 4 taraf (0-1, 2-4, 5-7, 8-10 mS cmˉ¹). Peubah morfologi yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, panjang akar, jumlah umbi, bobot umbi, dan bobot akar, sedangkan peubah fisiologis yang diamati meliputi kadar air relatif daun, kandungan klorofil, kandungan prolin daun, dan kadar malondialdehid daun. Pengelompokan tingkat toleransi tanaman bawang merah terhadap cekaman salinitas berdasarkan nilai stress susceptibility index (SSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman salinitas menurunkan tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, jumlah umbi, bobot basah umbi, bobot kering umbi, bobot basah akar, dan bobot akar kering per rumpun, tetapi mendorong pertumbuhan akar. Cekaman salinitas juga menurunkan kandungan air relatif dan kandungan klorofil daun, namun kandungan prolin daun dan kandungan malondialdehid daun meningkat seiring meningkatnya tingkat salinitas. Berdasarkan nilai stress susceptibility index, varietas Brebes, Pancasona, Sumenep, dan Maja Cipanas tergolong varietas moderat toleran terhadap salinitas.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEdible tubersid
dc.subject.ddcAllium cepaid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleRespon Morfologi dan Fisiologi Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.) terhadap Cekaman Salinitasid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcekaman salinitasid
dc.subject.keywordSSIid
dc.subject.keywordtoleransi salinitasid
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017fyu.pdf
  Restricted Access
15.22 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.