Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87669
Title: Analisis Pertumbuhan Mindi (Melia azedarach L.) dan Produktivitas Sorgum (Sorghum bicolor L.) Galur G55 dan Bioss 04 dalam Sistem Agroforestri
Authors: Wijayanto, Nurheni
Supriyanto
Trianingtyas, Andhira
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Peningkatan jumlah penduduk Indonesia menyebabkan peningkatan kebutuhan manusia. Dilain pihak, lahan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut semakin berkurang. Sehingga perlu adanya sistem yang memaksimalkan penggunaan lahan salah satunya agroforestri. Agroforestri dalam penelitian ini akan menggabungkan antara pohon mindi (Melia azedarach L.) berumur 2 tahun dengan jarak tanam 2.5 m x 2.5 m, dan tanaman pertanian yakni sorgum galur hasil pengembangan SEAMEO BIOTROP yaitu G55 yang merupakan galur BMR (Brown Midrib) dan BIOSS 04 yang termasuk dalam sweet sorghum. Tujuan penelitian yaitu: (1) menganalisis pertumbuhan mindi pada sistem agroforestri dan monokultur, (2) menganalisis pertumbuhan dan produktivitas sorgum pada sistem agroforestri dan monokultur, (3) menganalisis adaptasi sorgum galur G55 dan BIOSS 04 di sistem agroforestri, dan (4) memperoleh galur sorgum tahan naungan. Penelitian dilaksanakan di Unit Konservasi Budidaya Biofarmaka Cikabayan, Institut Pertanian Bogor dengan luas 450 m2 . Penelitian ini terdiri dari dua percobaan yaitu (1) pertumbuhan mindi pada sistem agroforestri dan monokultur dan (2) pertumbuhan dan produktivitas sorgum pada sistem agroforestri dan monokultur. Percobaan 1 menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor dan dua taraf yaitu pola tanam agroforestri dan monokultur. Percobaan 2 menggunakan rancangan acak kelompok split plot. Petak utama yaitu pola tanam sebagai petak utama, terdiri atas monokultur dan agroforestri. Anak petak yaitu galur sorgum terdiri atas 2 taraf sebagai anak petak yang keragamannya di dalam petak utama. Taraf galur sorgum terdiri atas galur G55 dan BIOSS 04. Setiap taraf diulang sebanyak 3 kali. Peubah yang diamati pada mindi yaitu diameter, tinggi, tajuk dan perakaran, dilakukan pada 12 pohon contoh yang terletak di tengah plot pengamatan. Peubah yang diamati pada sorgum yaitu tinggi, diameter, panjang akar, panjang malai, berat basah batang, berat kering batang, berat basah malai, produksi biji per plot, berat 1000 butir dan kadar gula. Hasil penelitian pada pertumbuhan pohon mindi menunjukkan bahwa pertambahan diameter dan tinggi pada perlakuan pola tanam agroforestri menunjukkan perbedaan yang nyata pada bulan pertama dan kedua dibandingkan dengan monokultur. Bulan ketiga dan keempat penanaman sorgum tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada pola tanam, artinya perbedaan pola tanam tidak berpengaruh pada pertambahan diameter dan tinggi total pohon mindi. Pola tanam juga menunjukkan perbedaan yang nyata pada pertambahan panjang dan kedalaman akar. Pola tanam monokultur menunjukkan nilai yang lebih besar daripada agroforestri pada pertambahan panjang dan kedalaman akar. Perbedaan pola tanam juga berpengaruh pada pertambahan diameter tajuk. Pertambahan diameter tajuk pada pola tanam agroforestri lebih besar daripada monokultur. Diameter pohon menunjukkan pertambahan yang signifikan pada bulan pertama dan kedua. Perlakuan agroforestri pada bulan pertama penanaman sorgum dapat meningkatkan diameter mindi sebesar 49.5%, sedangkan pada bulan kedua perlakuan agroforestri meningkatkan diameter sebesar 100%. Selama 4 bulan pengamatan, perlakuan agroforestri meningkatkan pertumbuhan diameter sebesar 41.8%. Tinggi pohon juga menunjukkan pertambahan yang signifikan pada bulan pertama dan kedua penanaman sorgum. Perlakuan agroforestri pada bulan pertama penanaman sorgum dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi mindi sebesar 90.9%, sedangkan pada bulan kedua perlakuan agroforestri meningkatkan diameter sebesar 160%. Selama 4 bulan pengamatan, perlakuan agroforestri meningkatkan pertumbuhan tinggi total pohon sebesar 24.2%. Diameter tajuk juga salah satu parameter pertumbuhan pada mindi. Pola tanam agroforestri menunjukkan pertambahan diameter tajuk yang lebih besar daripada monokultur. Perlakuan agroforestri meningkatkan pertumbuhan diameter tajuk pohon hingga 103.1% dibandingkan monokultur. Perakaran pohon mindi diukur dengan peubah panjang dan kedalaman akar. Kedua peubah ini menunjukkan pola tanam monokultur memiliki pertumbuhan akar yang lebih besar dibandingkan dengan monokultur. Hingga akhir pengamatan, panjang akar monokultur tumbuh sepanjang 29.63 cm sedangkan pada agroforestri sebesar 17.96 cm. Kedalaman akar juga menunjukkan pada pola tanam monokultur hingga akhir pengamatan tumbuh sedalam 11.06 cm sedangkan pada agroforestri hanya sebesar 3.38 cm. Hasil penelitian pada pertumbuhan sorgum menunjukkan semua peubah pertumbuhan sorgum yang diamati yakni diameter, tinggi dan panjang akar sorgum berbeda nyata terhadap pola tanam yang diberikan. Pada perlakuan galur, hanya peubah tinggi yang menunjukkan hasil berbeda nyata. Peubah tinggi juga menunjukkan hasil berbeda nyata pada interaksi antar perlakuan pola tanam dan galur. Pola tanam agroforestri menghasilkan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan monokultur. Perlakuan galur sorgum menunjukkan galur G55 menghasilkan tinggi yang lebih besar dibandingkan dengan galur BIOSS 04. Interaksi yang terjadi antar perlakuan menunjukkan galur G55 yang ditanam secara monokultur menghasilkan tinggi yang lebih besar dibandingkan dengan interaksi yang lain. Pola tanam monokultur sorgum menunjukkan hasil yang lebih tinggi daripada agroforestri pada peubah berat basah batang, berat basah malai, berat kering batang dan produksi biji per plot, sedangkan pada peubah panjang malai, berat 100 butir dan kadar gula, pola tanam tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pola tanam tidak mempengaruhi produktivitas sorgum pada peubah panjang malai, berat 1000 butir dan kadar gula. Galur G55 memiliki berat basah batang dan berat kering batang memiliki nilai terbesar. Sedangkan nilai terbesar pada peubah berat basah malai, produksi biji per plot dan berat 1000 biji adalah produktivitas galur BIOSS-04. Interaksi antara pola tanam dan galur memberikan pengaruh nyata pada berat basah batang dan berat kering batang. Sorgum galur G55 yang ditanam secara monokultur memiliki berat basah batang dan berat kering batang yang lebih tinggi. Interaksi antara pola tanam dan galur juga memberikan pengaruh nyata pada besar basah malai dan produksi biji per plot. Sorgum galur BIOSS 04 yang ditanam secara monokultur memiliki berat basah malai dan produksi biji per plot yang lebih tinggi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87669
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017atr.pdf
  Restricted Access
15.93 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.