Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87658
Title: Analisis Nilai Tambah Rantai Pasok Kedelai Organik pada Jaringan Mitra Martani di Wilayah Yogyakarta
Authors: Sukardi
Kurniawan, Ardian Pulih
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kedelai merupakan komoditi yang memiliki banyak kegunaan dan arti penting bagi pertanian, serta bagi masyarakat Indonesia dan kedelai organik turut membantu peningkatan jumlah kedelai produksi dalam negeri. Maka dari itu penting untuk mengkaji mekanisme rantai pasok kedelai organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi mekanisme rantai pasok kedelai organik pada jaringan mitra Martani, lalu meganalisa dan membandingkan nilai tambah yang diperoleh para pelaku rantai kedelai konvensional dan organik, serta melakukan identifikasi faktor penggerak berjalannya rantai pasok kedelai organik pada jaringan mitra Martani. Penelitian diawali dengan identifikasi pelaku serta mekanisme rantai pasok secara deskriptif dalam kerangka Van der Vorst (2006). Tahap selanjutnya dilakukan analisis nilai tambah berdasarkan konsep Hayami (1986) untuk mengetahui perolehan nilai pelaku dalam rantai pasok kedelai organik dan kemudian dibandingkan dengan nilai tambah yang didapatkan oleh pelaku rantai pasok kedelai konvensional. Penelitian diakhiri dengan menganalisis faktor-faktor penggerak yang mempengaruhi berjalannya rantai pasok berdasarkan kerangka Chopra dan Meindl (2007). Berdasarkan hasil observasi, para pelaku rantai pasok kedelai organik jaringan mitra Martani terdiri dari petani, pengepul, pengecer dan produsen olahan kedelai yang memiliki peran berbeda dalam rantai pasokan. Nilai tambah yang diciptakan oleh pelaku rantai pasok kedelai organik antara lain, (1) petani sebesar Rp 8 051/kg kedelai, (2) pengepul sebesar Rp 1 22.l,9/kg tahu, (3) produsen tahu sebesar Rp 1 880.41/kg tahu, (4) produsen tempe sebesar Rp 6 246.64/kg tempe. Sedangkan nilai tambah yang diperoleh pelaku rantai pasok kedelai konvensional antara lain, (1) petani sebesar Rp 4 968/kg kedelai, (2) pengepul sebesar Rp 163.33/kg kedelai, (3) produsen tahu sebesar Rp 3 053.38/kg tahu, (4) produsen tempe sebesar Rp 2 981.02/kg tempe. Berdasarkan analisa deskriptif faktor-faktor penggerak rantai pasok, rantai pasok kedelai organik memiliki potensi untuk berkembang. Hambatan perkembangan rantai pasok terkendala pada perkembangan jumlah konsumen organik yang cenderung lambat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87658
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F17apk.pdf
  Restricted Access
16.84 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.