Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87510
Title: | Budidaya Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum) pada Lahan Kering Menggunakan Irigasi Spray Hose pada berbagai Volume Irigasi dan Frekuensi Irigasi. |
Authors: | Susila, Anas Dinurrohman Sulistyono, Eko Fauziah, Rahmi |
Issue Date: | 2017 |
Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
Abstract: | Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan nasional selain cabai dan kentang. Budidaya bawang merah umumnya dilakukan pada lahan kering dan membutuhkan irigasi. Pemanfaatan lahan kering di Indonesia relatif masih sedikit sedangkan potensi lahan yang dianggap marjinal itu cukup besar untuk pengembangan pertanian. Irigasi bertekanan memiliki keunggulan dalam efisiensi penggunaan air sehingga cocok diterapkan pada lahan kering.Irigasi spray merupakan salah satu sistem irigasi bertekanan yang pemberian airnya melalui jalur pipa ekstensif biasanya dengan diameter kecil ke tanah dekat tanaman. Sistem irigasi spray memiliki keunggulan dalam efisiensi penggunaan air sehingga cocok untuk diterapkan pada lahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi kebutuhan air pada tanaman bawang merah pada sistem irigasi spray hose. Penelitian terdiri dari dua percobaan, yaitu pengaruh volume irigasi berdasarkan evapotranspirasi (ETc) dan pengaruh frekuensi irigasi terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Teaching Farm dan Laboratorium Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor dari Oktober 2014 hingga April 2015. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat ulangan. Percobaan I: Persentase volume air irigas terdiri dari 5 taraf: S100%ETc, S75%ETc, S50%ETc, S25%ETc (dengan spray hose) dan konvensional K100%ETc (tanpa spray hose). Percobaan II: Frekuensi irigasi terdiri dari 4 taraf yaitu dua kali sehari, satu kali sehari, dua hari sekali, tiga hari sekali. Perlakuan volume irigasi dengan spray hose S100%Etc, S75%ETc, S50%ETc dan S25%ETc tidak berbeda nyata. Tanaman masih dapat tumbuh dan berproduksi dengan normal sampai kebutuhan air S25%Etc atau 81.17% air tersedia sudah dievapotranspirasikan oleh tanaman. Pemberian air dengan sistem irigasi spray hose memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan konvensional dengan gembor. Pemberian air irigasi 3 hari satu kali mengakibatkan ketersedian air bagi tanaman lebih sedikit dibandingkan perlakuan lainnya sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih rendah. Frekuensi irigasi terbaik berdasarkan bobot panen per petak pada penelitian ini ialah sehari dua kali |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87510 |
Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
File | Size | Format | |
---|---|---|---|
2017rfa.pdf Restricted Access | 14.25 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.