Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87403
Title: Preparasi dan karakterisasi kimia bahan acuan tanaman Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
Authors: Darusman, Latifah
Rafi, Mohamad
Erpina, Epi
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Dalam pengujian kimia, hasil pengujian dapat dikatakan valid jika memiliki ketertelusuran ke suatu standar internasional, nasional atau acuan lain yang telah diakui. Penggunaan bahan acuan bersertifikat atau certified reference material (CRM) dapat dijadikan alternatif dalam mencapai ketertelusuran ke standar internasional sebagaimana dalam Panduan ISO 33 (2015) yang menyebutkan bahwa aplikasi utama dari CRM adalah ketertelusuran. Bahan acuan didefinisikan dalam Panduan ISO 30 (2015) sebagai suatu bahan yang cukup homogen dan stabil sehubungan dengan satu atau lebih sifat tertentu dan digunakan dalam proses pengukuran. Dari definisi ini, salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bahan acuan adalah homogenitas dan stabilitas bahan. Kebutuhan bahan acuan semakin meningkat dan tersedia secara komersial dari berbagai tingkat kemurnian, matriks bahan dan produk dari program penelitian. Permintaan bahan acuan umumnya melebihi pasokan, sementara pengguna jarang mencari bahan acuan alternatif. Selain itu, mahalnya harga bahan acuan membuat banyak produsen tertarik untuk mengembangkan bahan acuan. Bahan acuan dari matriks tanaman atau botanical reference material (BRM) sudah banyak dikembangkan. Sejauh ini belum ada produsen yang mengembangkan BRM dari temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Temulawak merupakan salah satu tanaman obat yang banyak digunakan dalam jamu. Untuk kendali mutunya mulai dari bahan baku hingga produk akhirnya akan memerlukan suatu bahan acuan, contohnya untuk tujuan identifikasi bahan baku. Oleh karena itu, dengan kebutuhan tersebut diperlukan pengembangan bahan acuan temulawak (BRM temulawak). Penelitian ini bertujuan untuk membuat, mengkarakterisasi kimia dan mengevaluasi parameter homogenitas dan stabilitas dari bahan acuan temulawak. Sampel dikemas dalam 48 botol, kemudian sebanyak 12 botol diambil secara acak untuk dianalisis. Karakterisasi kimia dianalisis menggunakan teknik kromatografi, yaitu KCKT dan KLT. Teknik KLT memverifikasi dan identifikasi komponen dari bahan acuan temulawak. Sedangkan, teknik KCKT menghasilkan profil kromatogram dan kadar dari kurkumin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin dan xantorizol dalam sampel yang akan dievaluasi untuk perhitungan homogenitas dan stabilitas bahan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa bahan acuan temulawak yang telah dibuat memenuhi persyaratan bahan acuan berdasarkan ISO 30 tahun 2015 yaitu bersifat homogen dan stabil.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87403
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017eer.pdf
  Restricted Access
12.57 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.