Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87340
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDaryanto, Arief-
dc.contributor.advisorHakim, Dede Budiman-
dc.contributor.authorKusrina, Rina-
dc.date.accessioned2017-06-20T02:55:07Z-
dc.date.available2017-06-20T02:55:07Z-
dc.date.issued2017-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87340-
dc.description.abstractProvinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah penghasil buah-buahan yang cukup besar yang menunjang dalam pemenuhan kebutuhan akan buahbuahan. Jika dihubungkan dengan tingkat konsumsi, dapat diketahui bahwa buah yang tersedia ternyata tidak secara langsung menjamin bahwa masyarakat dapat memenuhi seluruh kebutuhan konsumsinya dapat dilihat dari tingkat konsumsi yang masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis pola konsumsi masyarakat Jawa Barat terhadap buah-buahan, (2) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan buah-buahan rumahtangga di Provinsi Jawa Barat, (3) mengetahui elastisitas permintaan buah di Jawa Barat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik), yaitu data dari modul pengeluaran konsumsi dan kor rumahtangga hasil SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) untuk Provinsi Jawa Barat tahun 2014. Data tersebut merupakan data kerat lintang (cross section) dengan sampling unit rumahtangga. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan model AIDS (Almost Ideal Demand System) dengan metode SUR (Seemingly Unrelated Regression). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi pengeluaran buah-buahan masih relative kecil terhadap total pengeluaran pangan. Hasil estimasi dari fungsi permintaan buah dengan Model AIDS menunjukkan bahwa hampir semua parameter estimasi berpengaruh secara signifikan khususnya untuk variabel harga buah (baik harga sendiri maupun harga silang), pengeluaran, dan jumlah anggota rumahtangga.. Semua buah yang dianalisis memiliki elastisitas permintaan yang elastis terhadap perubahan harga. Berdasarkan nilai elastisitas harga silang diketahui bahwa secara umum semua buah memiliki nilai elastisitas permintaan yang bervariasi, ada yang positif dan negatif. Buah jeruk dan apel bersifat komplementer, adapun buah jeruk dan apel dengan buah lainnya memiliki nilai elastisitas yang positif yang menunjukkan hubungan substitusi Secara umum, nilai elastisitas pendapatan bernilai positif pada semua jenis buah yang dianalisis. Hal ini berarti peningkatan pada pendapatan akan menyebabkan terjadinya peningkatan pada permintaan buah-buahan. Ini juga mengindikasikan bahwa buah-buahan merupakan barang normal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcDemandid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titleAnalisis Permintaan Buah Utama Indonesia di Provinsi Jawa Barat.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordpermintaan buahid
dc.subject.keywordAlmost Ideal Demand Systemid
dc.subject.keywordSURid
dc.subject.keywordJawa Baratid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017rku.pdf
  Restricted Access
29.88 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.