Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87281
Title: Evaluasi karakter morfologi, fitokimia, genetik sengon (Falcataria moluccana) resisten dan rentan terhadap karat puru
Authors: Khumaida, Nurul
Ulfah, Juniati Siregar
Rahmawati, Dewi
Issue Date: 2017
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penyakit karat puru merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyerang batang sengon (Falcataria moluccana). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi fungi Uromycladium falcatarium, yang menurunkan produktivitas. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari stuktur morfologi kayu sengon resisten dan rentan terhadap karat puru menggunakan SEM, menganalisa metabolit sekunder secara kualitatif dan memperoleh marka SSR yang dapat membedakan antara aksesi sengon resisten dan rentan terhadap karat puru. Metode yang digunakan dalam membuat persiapan teknik SEM, yaitu prefiksasi, fiksasi, dehidrasi, pengeringan, dan coating. Tahap terakhir spesimen dilapisi dengan emas dan kemudian dipelajari menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) JSM-5310LV. Ekstraksi dan uji fitokimia dengan menggunakan beberapa reagen pendeteksi senyawa metabolit sekunder. Karakterisasi keragaman genetik aksesi sengon resisten dan rentan dilakukan dengan menggunakan marka SSR dari delapan primer (Pafa02, Pafa03, Pafa04, Pafa05, Pafa06, Pafa07, Pafa08 dan Pafa10). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungi karat puru menyebabkan perubahan morfologi kayu dan merusak jaringan kayu. Batang kayu resisten terhadap karat puru mempunyai struktur morfologi jaringan tersusun rapi dan beraturan, sedangkan batang kayu rentan terhadap karat puru jaringan menjadi terpencar dan tidak beraturan serta ditemukan hifa fungi. Analisis fitokimia menunjukkan bahwa batang kayu sengon mengandung flavonoid, saponin, fenol hidrokuinon, tannin, triterpenoid, dan steroid, tetapi tidak mengandung alkaloid. Sengon resisten terhadap penyakit karat puru mengandung flavonoid, saponin, triterpenoid dan steroid lebih kuat dibandingkan dengan sengon rentan. Delapan marka SSR dapat mengamplifikasi sebagian besar aksesi sengon yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil analisis molekuler menunjukkan nilai He tinggi yang berarti keragaman genetik tinggi pada populasi yang diteliti. Marka yang digunakan bisa membedakan aksesi sengon resisten dan rentan terhadap penyakit karat puru.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87281
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017dra.pdf
  Restricted Access
20.2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.