Pemilihan Indikator Keberlanjutan Bioenergi Kelapa Sawit Indonesia Menggunakan Fuzzy Inference System

Abstract

Pengembangan bioenergi kelapa sawit di Indonesia menghadapi tantangan di dunia Internasional terkait isu keberlanjutan yang ditandai dengan adanya beberapa inisiasi yang membuat standar tentang keberlanjutan bioenergi. Saat ini, Indonesia telah memiliki suatu standar keberlanjutan tentang kelapa sawit namun hanya berisi indikator keberlanjutan untuk budidaya kelapa sawit. Indikatorindikator yang dimiliki negara lain tidak semuanya sesuai untuk keberlanjutan bioenergi kelapa sawit di Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan indikator keberlanjutan yang sesuai untuk bioenergi kelapa sawit di Indonesia agar produk tersebut mendapat pengakuan dari negara lain dan mempermudah kegiatan perdagangan. Indikator keberlanjutan untuk bioenergi kelapa sawit Indonesia diperoleh melalui tiga tahapan yaitu analisis pendahuluan, penilaian kesesuaian indikator (fuzzy inference system atau FIS), serta validasi sistem. Standar yang dilakukan penilaian adalah Global Bioenergy Patnership (GBEP). Jumlah indikator keberlanjutan yang sesuai dengan metode FIS sebanyak 21 indikator. Sistem ini memiliki nilai akurasi sebesar 85%.