Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/86508
Title: Pengaruh Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) terhadap Produksi Daging Sapi
Authors: Purnamadewi, Yeti Lis
Wijaya, Robby Indra
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Dalam membantu permodalan petani Pemerintah mengembangkan program KKP-E. Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) adalah kredit program yang menyediakan kredit investasi atau modal kerja dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan salah satu objek yang dibiayai oleh kredit ini adalah sub sektor peternakan. Dalam kurun waktu 2010-2014, penyaluran KKP-E untuk subsektor peternakan terus mengalami peningkat, sementara produksi daging sapi untuk kurun waktu yang sama sejak tahun 2012 cenderung menurun. Dengan demikian tujuan dari sturi ini adalah (1) mengkaji perkembangan KKP-E dan produksi daging sapi secara regional; (2) menganalis pengaruh KKP-E terhadap produksi daging sapi. Data utama yang digunakan adalah data sekunder yang berupa data time series dari 32 provinsi di Indonesia sebagai penerima KKP-E. Metode analisis yang digunakan adalah model ekonometrik data panel. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2010-2014, perkembangan KKP-E antar wilayah provinsi berbeda, untuk provinsi yang berada di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku-Papua, penyaluran KKP-E cenderung menurun atau berfluktuasi ; sementara untuk provinsi yang berada di Pulau Jawa, Bali-NTT-NTB, penyaluran KKP-E cenderung meningkat. Perkembangan produksi dalam kurun waktu yang sama juga berbeda antar wilayah, untuk provinsi yang berada di Pulau Jawa, Maluku-Papua, Bali-NTT-NTB, produksi daging sapinya cenderung menurun; untuk provinsi yang berada di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, produksi daging sapinya cenderung berfluktuasi. Hasil analisis model ekonometrik menunjukkan bahwa KKP-E mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produksi daging sapi, namun sifatnya inelastis; variabel lain yang juga mempengaruhi produksi daging sapi secara signifkan dan positif adalah luas areal hijauan, harga daging sapi dan yang terbesar pengaruhnya adalah sapi potong pada dua tahun sebelumnya, walaupun sama-sama inelastis. Dengan demikian untuk mendorong peningkatan produksi sapi dalam negeri dalam mendukung ketahanan pangan, penyaluran KKP-E ke sub sektor pertenakan perlu terus dilanjutkan dengan prioritas pada wilayah potensial peternakan dan didukung oleh produksi bibit sapi potong, luas areal hijauan dan adanya insentif harga.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/86508
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File SizeFormat 
H16riw.pdf
  Restricted Access
17.57 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.