Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85670
Title: Penilaian Ekonomi Kerusakan Ekosistem Lamun di Perairan Teluk Banten (Studi Kasus: Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten)
Authors: Kusumastanto, Tridoyo
Nuva
Putri, Ade Eka
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricutural University (IPB)
Abstract: Ekosistem lamun (seagrass) memiliki fungsi ekologi dan ekonomi bagi masyarakat di Kecamatan Bojonegara. Perkembangan dan peningkatan aktivitas industri, pembangunan dermaga, dan penggunaan alat tangkap nelayan yang tidak ramah lingkungan menyebabkan kerusakan terhadap ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara. Dampak kerusakan ekosistem lamun adalah berkurangnya jumlah dan jenis ikan, serta berdampak pada jarak yang ditempuh nelayan ke daerah penangkapan ikan semakin jauh sehingga menyebabkan biaya operasi penangkapan meningkat. Tujuan penelitian adalah: (1) mengetahui persepsi masyarakat dan nelayan tentang fungsi serta kondisi ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara; (2) mengestimasi nilai ekonomi kerusakan ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara dan Perairan Teluk Banten; dan (3) mengkaji alternatif-alternatif pengelolaan ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara. Metode penelitian yang digunakan yaitu skala likert, Change on Producvity (CoP), Replacement cost, dan Weighted Sum Model (WSM). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebagian besar masyarakat tidak mendapatkan informasi dengan baik tentang fungsi ekonomi, ekologi, dan pengelolaan ekosistem lamun karena kurangnya informasi dan sosialisasi dari pemerintah dan pihak terkait lainnya. Akan tetapi, mereka mengetahui bahwa ekosistem lamun telah mengalami kerusakan di Perairan Kecamatan Bojonegara; (2) estimasi nilai ekonomi kerusakan ekosistem lamun yang terdiri dari 3 aspek yaitu ekosistem lamun sebagai kawasan penangkapan ikan, tempat pemijahan ikan, dan pencegah abrasi. Nilai ekonomi kerusakan ekosistem lamun dengan luas Perairan Kecamatan Bojonegara 1.950 ha yakni sebagai kawasan penangkapan ikan seperti udang, kerapu, belanak, kepiting, kakap dan kerang sebesar Rp 5.185.154,50/ha/tahun. Nilai ekonomi kerusakan ekosistem lamun sebagai tempat pemijahan ikan (kerapu) sebesar Rp 880.000,00/ha/tahun. Nilai ekonomi kerusakan ekosistem lamun sebagai pencegah abrasi sebesar Rp 2.366.666,67/ha/tahun. Total nilai ekonomi kerusakan ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara sebesar Rp 8.431.821,17/ha/tahun dan di Perairan Teluk Banten dengan luas ekosistem lamun yang hilang seluas 255,7 ha sebesar Rp 2.156.016.672,19/tahun; (3) alternatif pengelolaan yang tepat untuk ekosistem lamun adalah rehabilitasi ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85670
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File SizeFormat 
H16aep.pdf
  Restricted Access
2.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.