Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85526
Title: Formulasi Bakteri Filosfer Penghasil Senyawa Bioaktif Dan Aplikasinya Dalam Pengendalian Penyakit Hawar Daun Bakteri Pada Padi
Authors: Wahyudi, Aris Tri
Akhdiya, Alina
Tridesianti, Siska
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. Oryzae (Xoo) dapat menyerang pada setiap stadia pertumbuhan tanaman padi sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas padi. Koleksi bakteri filosfer di laboratorium Mikrobilogi, Departemen Biologi, IPB menunjukkan kemampuan dalam menghambat Xoo STG21 secara in-vitro. Namun, koleksi bakteri tersebut belum diuji kemampuan penghambatannya terhadap Xoo dengan tingkat virulensi yang tinggi (Ras IV). Penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi kemampuan bakteri filosfer dalam menghambat Xoo Ras IV, memformulasikannya dengan bahan pembawa talk, dan menguji efektivitas formulanya dalam mengendalikan HDB di rumah kaca dan lapangan terbatas. Penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu : 1) Bioesai penghambatan pertumbuhan Xoo 8004, 2) Optimasi media perbanyakan bakteri filosfer, 3) Formulasi bakteri filosfer dalam bahan pembawa talk, 4) Uji viabilitas formula, dan 5) Uji aplikasi formula bakteri filosfer di rumah kaca dan lapangan terbatas. Delapan (Bacillus subtilis BFV 60, B. altitudinis BFF 69, B. aerophilus BFF 84, B. aerius BFR 153, Pseudomonas parafulva BFR 217, P. cremoricolorata BFR 183, Delftia tsuruhatensis BFR 75, dan Staphylococcus sciuri BFR 203) dari 10 bakteri filosfer yang diuji menunjukkan kemampuan menghambat Xoo 8004 secara in vitro. Nilai indeks penghambatan (IP) tertinggi terhadap Xoo 8004 ditunjukkan oleh Bacillus aerius BFR 153 (2.03), sedangkan IP terendah ditunjukkan Delftia tsuruhatensis BFF 75 (0.17). Konfirmasi kemampuan produksi senyawa bioaktif dilakukan dengan menguji ekstrak kulturnya. Nilai IP ekstrak kultur Pseudomonas parafulva BFR 217 (0.83) tertinggi, sedangkan IP terendah ditunjukkan oleh ekstrak kultur B. aerius BFR 153 (0.17). Kaldu kentang merupakan media perbanyakan yang lebih baik dibandingkan dengan media susu skim-molase dan ekstrak bekatul. Formulasi bakteri dengan bahan pembawa talk mampu mempertahankan 107 CFU Bacillus dan Pseudomonas dalam setiap gram formula yang disimpan di suhu ruang selama 10 minggu. Percobaan rumah kaca menunjukkan aplikasi formula BFV 60, BFF 69, BFR 203 dan BFR 153 berturutturut mampu mereduksi gejala HDB hingga 40.73%, 39.72%, 39.26%, dan 28.07%. Uji lapangan terbatas yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi menunjukkan efektivitas formula BFV 60 dan BFF 69 dalam menurunkan gejala HDB konsisten dengan hasil uji di rumah kaca. Aplikasi kedua formula tersebut berturut-turut mampu mereduksi gejala serangan HDB sebesar 45.65 % dan 39.91% dan meningkatkan produktivitas padi sebesar 90.61% dan 72.49%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85526
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017str.pdf
  Restricted Access
18.46 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.