Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85525
Title: Uji Toksisitas Dan Potensi Antikanker Payudara Dari Jamur Liar Tropis Lentinus Dan Pleurotus
Authors: Sudirman, Lisdar Idwan
Chasanah, Ekowati
Djasfar, Seftiwan Pratami
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang sumber dayanya berpotensi bagi pengembangan bahan baku obat. Salah satu diantaranya adalah pengembangan beberapa jenis jamur yang berkhasiat sebagai obat. Sejumlah besar Lentinus diketahui dapat dimakan dan bertujuan untuk senyawa terapeutik. Pleurotus juga berkhasiat sebagai antitumor, antioksidan, dan probiotik. Lentinus spp. (isolat LC4, LC6, LU11, LSC9) dan Pleurotus sp. (HS) memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Biasanya, senyawa yang aktif sebagai antioksidan adalah senyawa yang berpotensi sebagai antikanker. Senyawa aktif dari bahan alam menjadi prioritas dalam penemuan obat baru untuk mengatasi masalah pengobatan kanker. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas ekstrak miselium dari Lentinus cladopus LC4, L. cladopus LC6, L. torulosus LU11 dan ekstrak tubuh buah dari L. sajor-caju LSC9 dan Pleurotus sp. HS terhadap larva Artemia salina dan untuk mendeteksi sifat antikanker ekstrak tubuh buah LSC9 dan HS terhadap kultur sel kanker payudara MCF-7. Miselium dari Lentinus diperoleh dari subkultur pada media Malt Extract Peptone Broth (MEPB). Tubuh buah diperoleh dari budidaya pada serbuk gergajian kayu sengon (Paraserianthes falcataria) selama satu bulan. Miselia dan tubuh buah diekstraksi menggunakan metanol dan etanol. Toksisitas masing-masing ekstrak diukur berdasarkan mortalitas larva Artemia salina selama 24 jam setelah diberikan ekstrak jamur dengan berbagai konsentrasi (0, 100, 200, 300, 400, 500, 600, 750, dan 1000 μg/ml). Uji sitotoksisitas dilakukan dengan menggunakan uji MTT dengan kultur sel kanker payudara MCF-7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat pada konsentrasi ekstrak 1000 μg/ml menyebabkan kematian Artemia salina sebesar 100%, tetapi pada konsentrasi 750 μg/ml tidak menyebabkan 100% kematian A. salina, kecuali untuk ekstrak metanol LC6 dan HS. Ekstrak etanol dan metanol LSC9 menyebabkan kematian masing-masing sebesar 96.67% dan 93.33% pada konsentrasi 750 μg/ml, sedangkan ekstrak lainnya memiliki persentase kematian yang lebih rendah yaitu kurang dari 92%. Nilai LC50 penting sebagai langkah awal untuk memilih jamur yang berpotensi menghasilkan senyawa antikanker. Nilai LC50 dari ekstrak metanol berkisar antara 139.49-448.75 μg/ml dan ekstrak etanol berkisar antara 163.40-712.17 μg/ml. Hal ini berarti bahwa semua ekstrak bersifat toksik. Ekstrak metanol tubuh buah dari LSC9 dan HS memiliki nilai LC50 tertinggi, masing-masing 139.49 μg/ml dan 150.26 μg/ml. Konsentrasi penghambatan 50% (IC50) dari ekstrak metanol LSC9 dan HS terhadap sel kanker payudara MCF-7 dihitung dengan menggunakan hasil uji sitotoksisitas. Ekstrak metanol HS dan LSC9 mempunyai nilai IC50 masing-masing sebesar 3240 μg/ml dan 3069.52 μg/ml, dan kedua ekstrak tersebut tidak memiliki aktivitas antikanker terhadap sel MCF-7, tetapi ekstrak metanol LSC9 menyebabkan perubahan bentuk sel kanker.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85525
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017spd.PDF
  Restricted Access
15.68 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.