Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85462
Title: Distribusi Dan Pemanfaatan Habitat Oleh Gagang Bayam Timur (Himantopus Leucocephalus) Dan Cerek Jawa (Charadrius Javanicus) Di Kawasan Tambak Wonorejo Surabaya
Authors: Perwitasari, Rr Dyah
Mulyani, Yeni Aryati
Siregar, Nurul Husna
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kawasan tambak Wonorejo terletak di Pantai Timur Surabaya yang telah ditetapkan sebagai Important Bird Area (IBA), karena fungsinya penting bagi burung pantai. Burung pantai di Indonesia didominasi oleh burung pantai migran, tetapi di Wonorejo terdapat burung pantai penetap, yaitu gagang bayam timur dan cerek jawa. Alih fungsi lahan untuk pembangunan ekowisata mangrove dan perumahan di kawasan Wonorejo kemungkinan berdampak negatif pada gagang bayam timur dan cerek jawa. Informasi mengenai distribusi dan pemanfaatan habitat oleh gagang bayam timur dan cerek jawa di kawasan tambak Wonorejo diperlukan sebagai dasar upaya konservasi atau pengelolaan burung pantai di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi habitat dan distribusi gagang bayam timur dan cerek jawa, (2) menduga populasi dan struktur umur gagang bayam timur dan cerek jawa, (3) mempelajari perilaku harian gagang bayam timur dan cerek jawa, (4) mempelajari karakteristik sarang gagang bayam timur dan cerek jawa, (5) mempelajari clutch size, dimensi telur, dan keberhasilan penetasan gagang bayam timur dan cerek jawa, (6) mempelajari hubungan burung pantai migran dengan gagang bayam timur dan cerek jawa, dan (7) mengidentifikasi ancaman terhadap burung pantai. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga Desember 2015 di kawasan tambak Wonorejo, Surabaya. Pengambilan data habitat dan distribusi dilakukan dengan menjelajahi kawasan. Penghitungan populasi mengggunakan metode konsentrasi. Pengamatan perilaku harian menggunakan metode focal animal sampling dan pencatatan menggunakan one zero sampling. Pencarian sarang menggunakan metode wawancara dan survei. Pengukuran parameter sarang yang dijumpai meliputi panjang, lebar, tinggi, kedalaman, dan bibir sarang. Jumlah telur per sarang (clutch size), dimensi telur dan keberhasilan penetasan dihitung dan diukur. Pengamatan keanekaragaman burung pantai menggunakan metode konsentrasi. Metode wawancara dan survei digunakan untuk mengetahui ancaman terhadap burung pantai. Data identifikasi habitat dianalisis secara deskriptif. Data distribusi gagang bayam timur dan cerek jawa diolah menggunakan program ArcGIS 10.1. Populasi dihitung dengan merata-ratakan jumlah masing-masing spesies per bulan. Data perilaku harian ditampilkan dalam bentuk persentase dan dianalisis secara deskriptif. Untuk melihat perbedaan frekuensi per jenis perilaku digunakan uji t. Data dimensi sarang dikalkulasikan dan dihitung nilai rata-rata serta standar deviasinya. Perbedaan dimensi sarang gagang bayam timur dan cerek jawa dianalisis menggunakan uji t. Keberhasilan penetasan telur yang dihitung meliputi: persentase keberhasilan penetasan dan rata-rata keberhasilan penetasan telur per sarang. Keanekaragaman spesies burung dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon. Berdasarkan pengamatan, tipe habitat yang digunakan gagang bayam timur dan cerek jawa adalah tambak dan hamparan lumpur. Jumlah titik perjumpaan gagang bayam timur 28 titik, sedangkan cerek jawa 20 titik. Populasi gagang bayam timur dan cerek jawa tertinggi bulan Oktober dan terendah bulan Desember. Frekuensi perilaku gagang bayam timur tertinggi yakni perilaku istirahat (35%), sedangkan terendah perilaku waspada dan agresi (2%). Frekuensi perilaku cerek jawa tertinggi adalah makan (32%) dan terendah pada perilaku agresi (3%). Gagang bayam timur bersarang dikelilingi air dan pada tanah basah. Sarang dikelilingi air lebih tinggi dibandingkan tanah basah. Cerek jawa ditemukan bersarang pada tanah kering. Clutch size gagang bayam timur berkisar 2-4 telur. Persentase keberhasilan penetasan gagang bayam timur 75%, sedangkan rata-rata keberhasilan penetasan telur per sarang 2.63 telur per sarang. Clutch size cerek jawa berkisar antara 2-3 telur. Persentase keberhasilan penetasan cerek jawa 61.5% dan keberhasilan penetasan 1.5 telur per sarang. Dua puluh spesies burung pantai ditemukan dari tiga famili. Jumlah spesies tertinggi pada familli Scolopacidae 65 % (13 spesies), diikuti Charadriidae 30% (6 spesies) dan Recurvirostridae 5 % (1 spesies). Indeks keanekaragaman tertinggi pada bulan Oktober (2.42), sedangkan indeks kemerataan tertinggi pada bulan Desember (0.90). Ancaman terhadap burung pantai meliputi pemasangan senar, perburuan, aktivitas reksreasi, aktivitas nelayan, pengambilan telur dari sarang, pengusiran burung menggunakan suara, penambahan air tambak, dan konversi habitat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85462
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017nhs.pdf
  Restricted Access
20.06 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.