Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85318
Title: Penggunaan Ekstrak Batang Pisang Ambon Lumut sebagai Imunostimulan untuk Pencegahan Penyakit White Spot pada Udang Vaname
Authors: Nuryati, Sri
Alimuddin
Ramadhan, Afriani
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penyakit white spot merupakan penyakit yang menjadi permasalahan utama penyebab penurunan produksi pada budidaya udang vaname. Upaya dalam penanggulangan dan pencegahan penyakit pada udang adalah melalui peningkatan sistem imun udang, yaitu dengan menggunakan imunostimulan. Bahan-bahan alamiah dapat berperan sebagai imunostimulan, salah satunya adalah ekstrak batang pisang ambon lumut Musa cavendishii var. dwarf Paxton. Batang pisang ambon mengandung beberapa senyawa aktif imunostimulan. Penggunaan imunostimulan telah banyak diteliti untuk pengendalian penyakit virus pada udang dan terbukti mampu meningkatkan respons imun non-spesifik serta pertumbuhan udang. Akan tetapi, sampai saat ini masih sangat minim informasi mengenai dosis yang optimal untuk pemberian imunostimulan pada udang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menentukan dosis pemberian ekstrak batang pisang ambon yang optimal untuk pemberian ekstrak batang pisang ambon, sehingga mampu menginduksi sistem kekebalan tubuh non-spesifik terhadap serangan penyakit viral khususnya white spot serta memacu pertumbuhan udang vaname. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap, terdiri atas lima perlakuan ekstrak batang pisang ambon, yaitu: dua perlakuan kontrol (kontrol positif dan negatif), perlakuan A: 0,1 g kg-1 pakan, B: 0,3 g kg-1 pakan, dan C 0,5 g kg-1 pakan. Setiap perlakuan dibuat 3 ulangan. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 4 kali sehari selama 29 hari dan secara at-satiation. Observasi parameter pertumbuhan meliputi feed conversion ratio (FCR) dan laju pertumbuhan spesifik (LPS). Kemudian udang diuji tantang dengan diinjeksi menggunakan filtrat WSSV (10-3). Variabel pengamatan meliputi gejala klinis, kelangsungan hidup, konfirmasi WSSV menggunakan PCR, ekspresi gen prophenoloxydase, mengkaji efisiensi pakan dengan pemberian ekstrak batang pisang ambon serta parameter imunitas (total hemocyte count (THC), aktivitas prophenoloxydase (proPO), aktivitas respiratory burst (RB), dan aktivitas fagositik. Pengamatan dilakukan sebelum pemberian ekstrak batang pisang ambon, sebelum uji tantang, hari pertama pascauji tantang, hari ketiga pascauji tantang, hari kelima pascauji tantang dan hari ketujuh pascauji tantang pada tiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan nilai THC setelah 29 hari pemberian ekstrak batang pisang ambon dengan dosis 0,5 g kg-1 (perlakuan C) mengalami peningkatan lebih tinggi dibanding dengan kontrol. Peningkatan nilai THC mengindikasikan reaksi cepat imunitas udang vaname terhadap infeksi yang diberikan. Hasil pengamatan aktivitas proPO selama penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan nilai proPO setelah perlakuan pemberian ekstrak batang pisang ambon terutama pada perlakuan C, yaitu pemberian ekstrak batang pisang ambon dengan dosis 0,5 g kg-1. Peningkatan nilai proPO menyebabkan kemampuan udang vaname dalam mengenali benda asing semakin baik. Hasil pengamatan aktivitas RB udang vaname yang diberi ekstrak batang pisang ambon dengan dosis 0,5 g kg-1 mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan kontrol. Demikian halnya pada hasil pengamatan aktivitas fagositik (AF) udang vaname yang diberi ekstrak batang pisang ambon 0,5 g kg-1 juga menunjukkan nilai AF yang lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya pemberian ekstrak batang pisang ambon dengan dosis 0,5 g kg-1 mampu meningkatkan kemampuan sistem imun nonspesifik pada udang vaname dengan adanya sel-sel fagosit. Pemberian ekstrak batang pisang ambon juga mendapatkan pita DNA hasil ekspresi gen prophenoloxydase dibandingkan dengan perlakuan k+ (tanpa pemberian ekstrak batang pisang ambon dan diinfeksi WSSV). Pemberian ekstrak batang pisang ambon dengan dosis 0,5 g kg-1 (perlakuan C) mampu meningkatkan kelangsungan hidup udang vaname 100,00±0,00%, dan menunjukkan laju pertumbuhan spesifik yang lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya dengan nilai 7,79±0,06%. Pemberian ekstrak batang pisang ambon pada udang vaname juga mampu menekan penggunaan pakan, terlihat dari nilai nilai rasio konversi pakan, perlakuan C (dosis 0,5 g kg-1) menunjukkan nilai rasio konversi pakan yang lebih baik dibanding perlakuan lainnya (1,52±0,01). Bila ditinjau dari segi efisiensinya, pemberian ekstrak batang pisang ambon dosis 0,5 g kg-1 (perlakuan C) menunjukkan biaya pembuatan ekstrak batang pisang ambon tertinggi dengan jumlah biaya Rp30 750. Hal ini dapat berimplikasi dengan penambahan biaya produksi ketika diaplikasikan pada skala laboratorium dan lapang namun dapat lebih menguntungkan karena nilai kelangsungan hidup dan jumlah bobot yang diperoleh lebih tinggi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85318
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017ara.pdf
  Restricted Access
13.01 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.