Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85146Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Murtilaksono, Kukuh | - |
| dc.contributor.advisor | Tarigan, Suria Darma | - |
| dc.contributor.author | Andika, Luhur Dwi | - |
| dc.date.accessioned | 2017-05-10T07:25:31Z | - |
| dc.date.available | 2017-05-10T07:25:31Z | - |
| dc.date.issued | 2016 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85146 | - |
| dc.description.abstract | Lahan kritis adalah lahan yang saat ini tidak produktif karena pengelolaannya tidak memperhatikan syarat – syarat konservasi tanah dan air, sehingga telah mengalami kerusakan, kehilangan atau berkurang fungsinya sampai batas yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan tingkat kekritisan lahan menurut Perdirjen BPDASPS No. P. 4/V-Set/2013 dan pendekatan modifikasi dari Perdirjen BPDASPS No. P. 4/V-Set/2013. Metode yang digunakan untuk memetakan tingkat kekritisan lahan adalah dengan melakukan tumpang tindih/susun (overlay) peta parameter penentu lahan kritis yang telah diberi skor. Parameter yang digunakan pada Perdirjen BPDASPS No. P.4/V-Set/2013 meliputi penutupan/penggunaan lahan, kemiringan lereng, tingkat bahaya erosi, manajemen, dan produktivitas. Parameter yang digunakan pada pendekatan modifikasi terdiri dari penutupan/penggunaan lahan, kemiringan lereng, erodibilitas tanah, erosivitas hujan, erosi yang diperbolehkan, manajemen, dan produktivitas. Selanjutnya peta hasil tumpang tindih/susun (overlay) tersebut digunakan untuk acuan mengetahui perbedaan luasan lahan kritis antara pendekatan Perdirjen BPDASPS No. P.4/V-Set/2013 dengan pendekatan modifikasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luasan lahan kritis (kelas sangat kritis, kritis, agak kritis) berdasarkan pendekatan Perdirjen BPDASPS No. P.4/VSet/ 2013 adalah 32.095,03 Ha (23,62% dari total luas DAS Cipunagara), sedangkan pada pendekatan modifikasi adalah 58.945,09 Ha (43,38 % dari total luas DAS Cipunagara). Luasan lahan kritis berdasarkan pendekatan modifikasi Perdirjen BPDASPS No. P.4/V-Set/2013 lebih besar daripada berdasarkan pendekatan Perdirjen BPDASPS No. P.4/V-Set/2013. Perbedaan penggunaan parameter pada kedua pendekatan tersebut tanpa pengecekan lapang dapat mengindikasikan pendekatan modifikasi memiliki hasil yang lebih representatif. Hal tersebut dikarenakan pada pendekatan modifikasi Perdirjen BPDASPS No. P.4/V-Set/2013 tidak terdapat parameter yang berulang (penutupan/penggunaan lahan dengan pengelolaan tanaman, manajemen dengan teknik konservasi tanah, dan kemiringan lereng). Cara pembobotan dan skoring pada pendekatan modifikasi Perdirjen BPDASPS No. P.4/V-Set/2013 juga mempengaruhi nilai yang dihasilkan dalam menentukan tingkat kekritisan lahan. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | id |
| dc.subject.ddc | Soil science | id |
| dc.subject.ddc | Watersheeds | id |
| dc.subject.ddc | 2016 | id |
| dc.subject.ddc | Cipunagara-Jawa Barat | id |
| dc.title | Analisis Lahan Kritis di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | lahan kritis | id |
| dc.subject.keyword | parameter penentu | id |
| dc.subject.keyword | tumpang tindih | id |
| dc.subject.keyword | skoring | id |
| dc.subject.keyword | representatif | id |
| Appears in Collections: | UT - Soil Science and Land Resources | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A16lda.pdf Restricted Access | 3.8 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.