Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85050
Title: Distribusi Biaya dan Pendapatan Serta Persepsi Petani terhadap Praktik Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Pasir Madang Kab. Bogor.
Authors: Darusman, Dudung
Ahmad, Harits Aulia
Issue Date: 2017
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Keberadaan hutan rakyat sangatlah dibutuhkan karena dapat memberikan manfaat baik secara ekonomis, ekologis, dan sosial. Hutan rakyat juga terbukti dapat membantu dalam memenuhi permintaan kayu di Pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pengelolaan hutan rakyat dari tahap prapenanaman sampai ke tahap pemasaran, distribusi biaya, dan pendapatan para pihak pengelola hutan rakyat, dan persepsi petani hutan rakyat tentang pendapatan, kelestarian hutan rakyat, dan perbaikan yang dapat mendukung hutan rakyat lestari kedepannya. Penelitian ini dilakukan dengan observasi lapang dan juga wawancara menggunakan kuisioner kepada responden serta dibantu dengan studi literatur untuk pengambilan data sekunder. Tahapan pengelolaan hutan rakyat yang dilakukan sangat sederhana yaitu pengadaan bibit, penanaman, pemanenan, dan pemasaran. Pengadaan bibit dilakukan dengan cara pemungutan biji dan anakan di lahan masing-masing petani. Tahapan kegiatan pemanenan yang dilakukan berupa penebangan, penyaradan, pemuatan, pengangkutan, dan pembongkaran. Distribusi biaya dan pendapatan sangat dipengaruhi oleh keberadaan isu pengaktifan lahan bekas Hak Guna Usaha (EKS-HGU). Persentase biaya yang dikeluarkan ketika ada isu pengaktifan lahan EKS-HGU oleh petani sebesar 3.61%, pekerja sebesar 9.81%, dan tengkulak sebesar 86.58%. Ketika tidak ada isu pihak petani akan mengeluarkan biaya sebesar 2.61%, pekerja sebesar 7.11%, tengkulak sebesar 90.28%. Persentase pendapatan yang diperoleh petani, pekerja dan tengkulak ketika tidak adanya isu tentang lahan berturut-turut adalah 63.62%, 31.86%, dan 4.52% dari total pendapatan bersih. Keberadaan isu pengaktifan lahan EKS-HGU akan merubah persentase pendapatan pihak petani dan tengkulak menjadi 30.23% dan 37.91%. Persepsi petani terhadap pendapatan dan perbaikan yang mendukung kelestarian hutan rakyat kedepannya pada skala Likert berada pada interval 3.21-4.20 yang berarti baik. Persepsi petani terhadap kelestarian hutan rakyat pada skala Likert berada pada interval 4.21-5.00 yang berarti sangat baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum pengelola hutan rakyat memiliki minat dan semangat dalam menjaga kelestarian hutan rakyat. Keberadaan isu pengaktifan lahan EKS-HGU berpotensi mengurangi minat dan semangat pihak pengelola dalam menjaga kelestarian hutan rakyat. Hal tersebut disebabkan isu pengaktifan lahan EKS-HGU memperngaruhi biaya dan pendapatan pihak pengelola hutan rakyat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85050
Appears in Collections:UT - Forest Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
E17haa.pdf
  Restricted Access
11.93 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.