Induksi Pembelahan Sporofitik Kultur Antera Takokak (Solanum Torvum Swartz) Dengan Perlakuan Cekaman Suhu Inkubasi Dan Media Starvasi

Abstract

Takokak (Solanum torvum Swartz) merupakan spesies dari famili Solanaceae yang biasa dikonsumsi sebagai lalap dan dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Proses pemuliaan tanaman takokak dapat dipercepat melalui teknik kultur antera untuk mendapatkan tanaman haploid ganda. Penelitian ini bertujuan untuk menguji teknik kultur antera sistem media dua lapis pada takokak dengan perlakuan cekaman suhu inkubasi (4-9 °C; 25-28 °C; 31-33 °C; 34-36 °C) dan perlakuan media (media tanpa starvasi dan media starvasi) selama satu minggu pertama kultur. Selanjutnya kultur diinkubasi di suhu kamar (25-28 °C) pada media Nitsch selama tiga minggu. Antera yang dikulturkan berasal dari kuncup bunga yang berukuran 7 mm, dengan rasio panjang sepal terhadap petal sebesar 1.0:1.8 dan warna antera yang masih hijau. Antera tersebut didominasi oleh mikrospora fase uninukleat akhir sebesar 54.1% dan tanpa mikrospora fase uninukleat awal. Cekaman suhu rendah (4-9 °C) dan suhu kamar (25-28 °C) tanpa media starvasi telah berhasil menginduksi pembelahan sporofitik, namun persentasenya masih sangat rendah. Kombinasi perlakuan suhu kamar (25-28 °C) dengan media starvasi dapat meningkatkan induksi pembelahan sporofitik tiga sel simetris menjadi sebesar 1.8% dan empat sel simetris sebesar 0.6% pada umur 3 minggu setelah kultur. Hasil penelitian ini dapat dijadikan tahap awal untuk melakukan induksi androgenesis dalam upaya pengembangan teknologi haploid pada takokak.