Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84475
Title: Pertumbuhan dan Maskulinisasi Ikan Nila Merah Oreochromis niloticus Menggunakan 17α-Metiltestosteron Melalui Pakan dan Perendaman Pada Skala Massal
Authors: Junior, Muhammad Zairin
Suprayudi, Muhamad Agus
Robbani, Musthofa Miqdad
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Ikan nila (Oreochromis niloticus) jantan lebih cepat tumbuh dibandingkan betinanya. Ikan nila merah betina sangat mudah memijah disebabkan lebih cepat matang gonad dan dapat melakukan pemijahan berkali-kali sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, salah satu teknik yang dapat digunakan adalah membudidayakan ikan nila merah monoseks jantan. Metode yang dilakukan adalah memberikan hormon 17α-metiltestosteron ke dalam pakan (60 mg/kg) dan dengan cara perendaman (0,5 mg/L). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian hormon 17α-metiltestosteron pada ikan nila merah yang diberikan melalui pakan dan perendaman terhadap alih jenis kelamin jantan dan pertumbuhan. Penelitian ini terdiri dari dua perlakuan (pakan dan perendaman) dan tiga ulangan. Larva yang didapatkan dari kolam indukan dipindahkan ke dalam hapa berukuran 1 m3 Pada perlakuan perendaman, larva ikan nila merah yang berumur 10-14 hari direndam selama 12 jam dalam larutan 17α-metiltestosteron 0,5 mg/L, sedangkan pada perlakuan pakan larva ikan nila merah diberi pakan yang mengandung 17α-metiltestosteron 60 mg/kg dengan metode pemberian pakan secara at satiation. Masa perlakuan berlangsung selama 10 hari kemudian dilanjutkan dengan pendederan larva selama 20 hari di kolam berukuran 3 x 4 x 1 m3. Setelah masa pendederan selesai, benih ikan nila merah dipindahkan kedalam kolam pembesaran berukuran 20 x 10 x 1,5 m3 dan dipelihara selama 30 hari dengan kepadatan 4000 ekor per kolam. Metode pemberian pakan pada masa pendederan dilakukan secara at satiation, sedangkan pada masa pembesaran dilakukan secara restricted dengan frekuensi pemberian pakan 15-20 % dari total bobot tubuh ikan. Penelitian maskulinisasi dengan cara pemberian hormon 17α- metiltestosteron melalui pakan (60 mg/kg) dan perendaman (0,5 mg/L) pada skala massal menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penelitian skala laboratorium yang dilakukan sebelumnya dengan dosis yang sama. Nisbah kelamin jantan (metode asetokarmin), laju pertumbuhan spesifik, faktor kondisi, dan rasio konversi pakan pada perlakuan pemberian 17α-metiltestosteron melalui perendaman menghasilkan nilai masing-masing 96,7%, 8,89%, 2,32 dan 0,49. Sementara itu untuk perlakuan pemberian 17α-metiltestosteron melalui pakan menghasilkan nisbah kelamin jantan, laju pertumbuhan spesifik, faktor kondisi, dan rasio konversi pakan masing-masing sebesar 94,7%, 8,82%, 2,24, dan 0,59. Hasil analisis data menunjukkan hasil yang diperoleh antara perlakuan dan ulangan terhadap respons, tidak berbeda nyata (P>0,05).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84475
Appears in Collections:UT - Aquaculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
C17mmr.pdf
  Restricted Access
9.19 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.