Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84201
Title: Pengaruh Pemberian Dolomit dan Abu Sekam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai dan Jagung Dengan Sistem Tumpang Sari Pada Budi Daya Jenuh Air di Lahan Pasang Surut
Authors: Ghulamahdi, Munif
Phungghalawati, Eka
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Permintaan kedelai dan jagung cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pemenuhan permintaan tersebut masih dilakukan dengan cara impor. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan penanaman secara tumpang sari di lahan rawa pasang surut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis dolomit dan pengaruh penambahan abu sekam terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai dan jagung pada budi daya jenuh air di lahan pasang surut. Penelitian dilakukan di Desa Muliasari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan pada bulan April-Agustus 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RKLT dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah pemberian dosis dolomit yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0, 2, 4, dan 6 ton ha-1. Faktor kedua adalah pemberian dosis abu sekam yang terdiri atas 2 taraf yaitu 0 dan 1 ton ha-1. Hasil penelitian pada tanaman kedelai menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan dosis dolomit dan abu sekam. Pemberian dosis dolomit 6 ton ha-1 dan abu sekam 1 ton ha-1 menghasilkan bobot kering batang tertinggi. Tanaman kedelai yang diberikan dosis dolomit 4 ton ha-1 dan 6 ton ha-1 memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya meskipun produktivitasnya tidak berbeda secara statistik. Pemberian abu sekam 1 ton ha-1 pada tanaman kedelai berpengaruh terhadap jumlah daun dan bobot kering batang. Tanaman jagung yang diberikan dolomit memiliki bobot kering akar dan batang yang lebih tinggi dibandingkan tanpa pemberian. Perlakuan dosis dolomit tidak berpengaruh terhadap komponen hasil produksi jagung. Pemberian dosis abu sekam 1 ton ha-1 berpengaruh terhadap bobot kering batang jagung. Tumpang sari kedelai dan jagung memiliki nisbah kesetaraan lahan (NKL) >1 artinya pertanaman secara tumpang sari lebih menguntungkan dibandingkan monokultur
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84201
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
log_A17eph.pdf
  Restricted Access
19.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.