Pemasaran Limbah Industri Penggergajian Kayu Rakyat di Kabupaten Bogor, Wilayah Bara

Abstract

Limbah penggergajian merupakan salah satu output dari industri penggergajian yang memiliki nilai ekonomi. Industri penggergajian di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng masih didominasi oleh industri baru dengan umur <1 sampai 4 tahun, serta masih tergolong dalam industri skala kecil dengan kebutuhan bahan baku 8.13 m3/hari dan 8.43 m3/hari. Limbah yang dihasilkan dari industri penggergajian di Kecamatan Leuwiliang rata-rata 3.4 m3/hari sebetan dan 0.98 m3/hari serbuk gergaji. Adapun di Kecamatan Leuwisadeng, setiap industri penggergajian menghasilkan rata-rata 3.8 m3/hari sebetan dan 1.1 m3/hari serbuk gergaji. Struktur pasar yang terbentuk pada industri penggergajian cenderung mengarah pada pasar persaingan sempurna dengan nilai indeks Herfindahl dibawah 0.2. Struktur pasar pada pedagang pengepul serta industri konsumen limbah mengarah pada oligopoli. Oligopoli dicirikan dengan nilai indeks Herfindahl 0.2 sampai 0.6. Saluran pemasaran yang paling efisien pada pemasaran sebetan adalah saluran dua yaitu penggergajian – pengepul - pembakaran bata dan pada pemasaran serbuk gergaji adalah saluran dua yaitu penggergajian – pengepul - peternakan sapi.