Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84102
Title: Analisis Nilai Tambah Dan Strategi Pengembangan Olahan Kopi Arabika Di Kabupaten Bener Meriah Aceh
Authors: Tinaprilla, Netti
Adhi, Andriyono Kilat
Tambarta, Emmia
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Indonesia tergolong sebagai negara pengekspor kopi keempat terbesar didunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Brazil merupakan negara tertinggi yang memproduksi kopi selama kurun waktu 2008 sampai 2013. Aceh merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. Data BPS menunjukkan bahwa terdapat enam Kabupaten yang menjadi sentra produksi kopi di Provinsi Aceh. Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah menjadi sentra produksi utama di antara enam kabupaten tersebut.Luas tanaman, produksi dan produktivitas kopi selama lima tahun terakhir menunjukkan kecenderungan yang meningkat di dua kabupaten tersebut. Selama lima tahun terakhir perkembangan luas tanam di Kabupaten Aceh Tengah hanya 0.23 persen per tahun, sedang di Kabupaten Bener Meriah 4.56 persen per tahun. Ini artinya perkembangan luas tanaman kopi lebih dominan di Kabupaten Bener Meriah Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengetahui nilai tambah produk olahan kopi rabika gayo dan (b) memformulasikan strategi pengembangan produk olahan kopi gayo. Berdasarkan pengolahannya, kluster produk kopi gayo terbagi menjadi tiga kluster yaitu biji kopi premium, biji kopi specialty dan bubuk kopi specialty. Lokasi penelitian diambil pada daerah sentra produksi kopi di provinsi Aceh yaitu Kabupaten Bener Meriah.Kabupaten ini merupakan lokasi pengolahan produk kopi utama di Provinsi Aceh. Rentang waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Oktober 2016. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam melalui kegiatan FGD (Focus Group Disscussion) dengan beberapa Key person yakni: Pihak dinas perdagangan, dinas pertanian, dinas perkebunan, Staff ahli kopi serta empat agroindustri green been coffe dan bubuk kopiyang memiliki kuota ekspor terbesar di Kabupaten Bener Meriah yaitu KBQ Baburrayyan, Koperasi Katiara Gayo, Koperasi Serba Usaha Permata Gayo dan Koperasi Gayo Mandiri Untuk menganalisis nilai tambah pada komoditi kopi Gayo dari segi proses dan produk digunakan alat analisisis Metode Hayami. Sedangkan untuk melihat stategi pengembangan agroindustri kopi Gayo digunakan alat analisis matrix SWOT. Penelitian ini membuktikan bahwa proses pengolahan akan meningkatkan nilai tambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kluster produk bubuk kopi specialty memiliki nilai tambah tertinggi dibandingkan produk lainnya yakni sebesar Rp 102 469 per Kg. Strategi pengembangan biji kopi premium adalah meningkatkan pengawasan mutu. Strategi pengembangan biji kopi specialty adalah meningkatkan cita rasa dan strategi pengembangan untuk bubuk kopi spesialty adalah melakukan diversifikasi produk.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/84102
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017eta.pdf
  Restricted Access
24.47 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.