Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83990
Title: Pengelolaan Pulau Kecil Terluar Indonesia (Studi Pulau Miangas)
Authors: Fahrudin, Achmad
Dahuri, Rokhmin
Susilo, Setyo Budi
Monintja, Daniel R.O.
Baroleh, Maartianus Saverius
Issue Date: 2017
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Luas Pulau Miangas sekitar 3,15 km² dengan panjang garis pantai 6,640 km (Miangas dalam Angka 2012) atau 218,39 hektar berdasarkan citra satelit Quickbird 2005 (KKP 2012). Wilayah daratan terdiri dari dataran berpasir putih, rawa, perkebunan kelapa dan sagu, bukit / gunung tanah dan batu karang. Kondisi alamnya pada sisi sebelah Barat pada umumnya berupa dataran rendah dan dibeberapa tempat gundukan batu karang / kapur serta goa; daerah pada sisi ini didominasi oleh tanaman kelapa dengan hamparan pasir putihnya di hampir seluruh pantai. Bahwa Kerentanan Pulau Miangas, didapatkan sebagai berikut : 1. Dimensi Exposure Dimensi Exposure didapatkan nilai IE = 4,29 2. Dimensi Sensitivity Dimensi Sensitivity didapatkan nilai IS = 2,35 3. Dimensi Adaptive Capacity Dimensi Adaptive Capacity IAC didapatkan nilai =1,6 Secara umum didapatkan nilai (kerentanan Pulau Miangas) IK-PPK = IE x IS/IAC = 4,29 x 2,35 /1,6 = 6,30 Pulau Miangas berdasarkan analisis adalah kerentanan sedang (moderate) dan sedangkan isolasi IKP1(Miangas) = 32,6744 Indeks keterisolasian yang berarti Analisis keberlanjutan membuktikan bahwa dimensi ekonomi pulau Miangas tidak dapat di berlanjutkan. . Berdasarkan hasil keberlanjutan maka didapatkan sebagai berikut : 1. Bahwa berdasarkan analisis keberlanjutan terhadap lima dimensi pulau Miangas maka didapatkan 3 hal utama terbesar dalam rangka melakukan keberlanjutan, yaitu: 1) Tingkat pendidikan relatif terhadap tingkat provinsi 2) Besarnya pasar 3) Rata-rata penghasilan relatif terhadap UMR (Upah Minimum Regional) 2.Bahwa untuk melakukan keberlanjutan ke depan bagi masyarakat pulau Miangas dalam rangka memperkuat ke masa depan adalah : 1) Memperkuat pembangunan pendidikan masyarakat pulau Miangas 2) Memperbanyak jumlah pasar di Pulau Miangas 3) Memperkuat kemampuan ekonomi masyarakat ke depan 4) Berdasarkan hasil keberlanjutan, didapatkan bahwa dari Dimensi Ekonomi merupakan dimensi yang tidak bisa dilakukan keberlanjutan 18,42 Berdasarkan analisis keberlanjutan pulau Miangas maka perlu dilakukann kecukupan ekonomi pulau Miangas. Perlu dilakukan subsidi ke Pulau Miangas sejumlah Rp 9.174.933.000, per tahun sambil mempersiapkan sumberdaya manusia Pulau Miangas yang siap menjawab kebutuhan ekonomi ke masa depan. Bentuk usaha percepatan pertumbuhan perekonomian perbatasan yang berbasis kerakyatan antara lain: 1. Penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat adat/kelompok-kelompok swadaya masyarakat yang sudah ada. 2. Pemberdayaan, pendampingan dan penguatan peran serta perempuan dalam kegiatan perekonomian atau sosial. 3. Pengembangan wawasan kebangsaan masyarakat di kawasan perbatasan. 4. Menghidupkan peran lembaga keuangan mikro dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian. 5. Identifikasi potensi dan pengembangan sektor-sektor unggulan di daerah perbatasan. Sosial sumberdaya pulau Miangas merupakan kekuatan sosial yang terbentuk oleh budaya yang kuat. Ekonomi Miangas adalah ekonomi yang rentan dan masih disubsidi. Politik Miangas adalah suatu kekuatan yang memancarkan tema beranda Pancasila sedangkan kelembagaan masyarakat Miangas masih perlu diperkuat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83990
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017msb.pdf
  Restricted Access
42.13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.