Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83985
Title: Dualitas Struktur Dalam Strukturasi Radio Komunitas Di Perdesaan Bantul Dan Kulon Progo Provinsi Di Yogyakarta
Authors: Saleh, Amiruddin
Hubeis, Musa
Sarwoprasodjo, Sarwititi
Yuliasari, Ika
Issue Date: 2017
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Pendirian Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK) di Indonesia merupakan kebijakan pemerintah Republik Indonesia (RI) seperti termaktub dalam UU Nomor 32 tahun 2002. LPK seperti radio komunitas diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi masyarakat di perdesaan, daerah terisolir dan wilayah perbatasan. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mencanangkan Program Desa Informasi yang disinergikan dengan program Desa Dering (desa yang memiliki telepon), Desa Pinter (desa yang memiliki akses internet), Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), Mobil Pusat Layanan dan Internet Kecamatan (M-PLIK), Media Komunitas dan Kelompok Informasi Masyarakat. Dalam pelaksanaannya, radio komunitas menemui hambatan operasional seperti perizinan yang bertahap di Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID), kanal frekuensi terbatas, kesulitan finansial, kendala pengembangan lembaga radio dan kurang jalinan kemitraan. Radio komunitas dapat digunakan sebagai media komunikasi pembangunan di perdesaan. Berdasarkan kebutuhan informasi warga desa, komunikator dapat menyusun program berita dan melakukan diseminasi informasi. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut: (1) Menganalisis arena media komunitas Radio Paworo FM di Desa Gadingsari Bantul dan Radio Trisna Alami di Desa Kaliagung Kulon Progo; (2) Menganalisis teks berita radio komunitas di Desa Gadingsari dan Desa Kaliagung; (3) Menganalisis strukturasi dan resistansi radio komunitas dalam proses strukturasi di perdesaan; (4) Merancang strategi yang berkaitan dengan proses dualitas agen struktur di perdesaan. Sesuai dengan permasalahan komunikasi pembangunan di perdesaan dan strukturasi media komunitas, penelitian dilaksanakan di dua perdesaan wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Adapun media komunitas pertama yang menjadi obyek penelitian adalah Radio Paworo FM di Desa Gadingsari. Radio Paworo FM berdiri pada tahun 2006 sebagai radio informasi mitigasi bencana di Desa Gadingsari Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul Provinsi DIY. Media komunitas kedua adalah Radio Trisna Alami FM di Desa Kaliagung Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo Provinsi DIY. Radio Trisna Alami didirikan pada tahun 2003 sebagai radio komunitas pertanian di Desa Kaliagung Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta. Waktu penelitian berlangsung pada bulan April-Agustus 2015. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif. Paradigma konstruktivisme menjadi acuan peneliti untuk memaknai tindakan komunikasi aktor media komunitas dan interaksi komunikasi warga desa. Kasus yang diangkat dalam penelitian ini berkaitan dengan keunikan komunitas masyarakat perdesaan Kaliagung dan Gadingsari dalam strukturasi dan mempertahankan eksistensi radio komunitas di perdesaan. Sesuai dengan prinsip dualitas agen struktur, peneliti melakukan pengamatan terhadap peranan aktor individu (mikro), kelembagaan radio komunitas (meso) dan relasi radio komunitas dengan pihak eksternal (makro). Peneliti juga menemukan fenomena kritis berkaitan dengan resistansi radio komunitas di dua wilayah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan merekam teks berita, wawancara pegiat radio komunitas, wawancara komunitas pendengar radio, focus group discussion (FGD), dan observasi terhadap operasionalisasi media komunitas. Data dokumentasi diambil dari monografi desa, Katalog Badan Pusat Statistik, regulasi media, arsip naskah berita, arsip media komunitas, dokumentasi Komisi Penyiaran Indonesia dan berita media massa. Analisis data dilakukan dengan pedoman analisis kualitatif didukung dengan teknik analisis semiotika sosial Halliday dan etnografi komunikasi. Hasil penelitian memberikan luaran yakni: (1) Arena media komunitas Radio Paworo FM di Gadingsari dan Radio Trisna Alami di Kaliagung dapat ditinjau dari perkembangan historis, kegiatan pengelolaan finansial, pengelolaan SDM, khalayak pendengar, legalitas dan perizinan, kemitraan lembaga radio, program siaran berkesinambungan, jangkauan siaran di sekitar perdesaan, dan pemanfaatan perangkat Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). (2) Informasi utama Radio Paworo FM di Desa Gadingsari adalah mitigasi bencana, budaya, kesehatan, perikanan dan kelautan dan informasi pembangunan desa. Informasi utama Radio Trisna Alami FM di Desa Kaliagung adalah informasi pertanian. Penggunaan bahasa Jawa dalam program siaran dan muatan nilai-nilai lokal merefleksikan upaya pengelola radio untuk menjunjung kearifan lokal. Meskipun komponen wacana Halliday tidak terpenuhi secara lengkap pada medan wacana, pelibat wacana dan mode wacana proses diseminasi informasi tetap berlanjut dan menjadi sarana pemenuhan kebutuhan informasi warga desa. Dari hasil analisis etnografi komunikasi, peristiwa komunikasi dalam ruang lingkup Radio Paworo FM lebih semarak dan menggunakan intonasi tinggi. Proses komunikasi yang berlangsung dalam operasionalisasi Radio Trisna Alami FM lebih tenang, teratur, tertata dan menggunakan intonasi cenderung datar. (3) Proses dualitas agen struktur Radio Paworo FM dan Radio Trisna Alami FM berlangsung secara berkesinambungan. Dimensi signifikansi menunjukkan pemetaan kode komunikasi dalam program siaran radio dan simbolisasi radio sebagai agen informasi di desa. Dimensi legitimasi yang terbentuk adalah legitimasi sosial di perdesaan. Resistansi radio komunitas dalam proses strukturasi didukung oleh partisipasi komunikasi warga desa, partisipasi warga desa dalam kegiatan radio komunitas, dukungan pemangku kepentingan dan pengakuan eksistensi radio komunitas oleh pemerintah desa. (4) Strategi yang dapat diimplementasikan dalam proses strukturasi radio komunitas di perdesaan adalah penguatan legalitas lembaga radio komunitas, pengaturan kanal frekuensi siaran radio komunitas, memperluas jalinan kemitraan dan jaringan komunikasi, pengembangan struktur dan pengelola radio komunitas, peningkatan kemampuan jurnalistik aktor radio dan optimalisasi pemanfaatan TIK secara optimal dalam operasionalisasi radio komunitas. Penelitian merekomendasikan penguatan kearifan lokal dalam diseminasi informasi, peningkatan kualitas jurnalistik radio, perluasan jalinan kemitraan dan perbaikan kebijakan LPK oleh pemerintah RI.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83985
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017iyu.pdf
  Restricted Access
53.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.