Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83527
Title: Potensi Penghambatan Sel Kanker Dan Keamanan Tepung Teripang Gama (Stichopus Variegatus) Sebagai Bahan Pangan Fungsional
Authors: Zakaria, Fransiska Rungkat
Syah, Dahrul
Chasanah, Ekowati
Ridhowati, Sherly
Issue Date: 2016
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Prevalensi penyakit kanker diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan perubahan pola konsumsi pangan. Konsumsi pangan merupakan salah satu faktor risiko dominan penyebab penyakit kanker. Prevalensi kanker sebenarnya dapat dihindari melalui konsumsi pangan fungsional. Teripang gama layak untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional, salah satunya adalah peptida bioaktif sebagai komponen bioaktif dari teripang yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah membuat tepung teripang menggunakan oven vakum dan menguji potensinya sebagai sumber antioksidan, antikanker, serta keamanannya untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan fungsional. Penelitian ini menggunakan teripang gama (Stichopus variegatus) yang diperoleh dari Balai Budidaya Laut (BBL) Lampung Selatan. Teripang gama yang digunakan adalah teripang dengan kisaran bobot rata-rata 600 gram/ekor dan panjang rata-rata 25 cm/ekor. Tahapan penelitian ini meliputi pembuatan tepung teripang dengan cara teripang dipotong-potong kecil, dikeringkan dengan oven vakum kondisi 50oC, 65 cmHg selama 4 jam, kemudian teripang kering ditepungkan sampai ukuran 60 mesh. Selanjutnya, sediaan ekstrak air dibuat dengan cara tepung teripang gama sebanyak 5 g ditambahkan dengan akuades demineral 150 mL, kemudian didiamkan selama 5 menit sambil diaduk, lalu dilanjutkan dengan sonikasi selama 30 menit. Selanjutnya, ekstrak air tepung teripang disentrifuse selama 30 menit, 5031 g, suhu 4oC. Pembuatan hidrolisat protein dilakukan dengan cara 8 g tepung teripang disuspensikan ke 160 mL akuades dan dilakukan homogenisasi selama 2 menit. Kemudian dilakukan perebusan pada suhu 98oC selama 20 menit. Setelah dingin, dilakukan penambahan enzim pepsin (10 Unit/g), pada suhu 37oC dan pH 2.0 selama 2 jam. Selanjutnya, proses hidrolisis diteruskan dengan tripsin dan kimotripsin secara bersamaan (0.4 Unit/g dan 100 Unit/g) pada suhu 37 oC dan pH 7.5 selama 2 jam. Setelah itu, homogenat dipanaskan pada suhu 85oC selama 20 menit untuk menginaktifkan enzim. Setelah proses hidrolisis selesai, dilanjutkan dengan pemisahan supernatan dari presipitan menggunakan sentrifugasi 9820 g, selama 45 menit suhu 4oC. Hidrolisat yang diperoleh dilakukan proses freeze drying. Karakterisasi tepung teripang gama, ekstrak air dan hidrolisat protein yang dilakukan meliputi kadar proksimat, profil asam lemak total, profil asam amino total, berat molekul, dan gugus fungsional. Ekstrak air dan hidrolisat protein diuji potensi antioksidan dan penghambatan terhadap sel kanker kolon WiDr, sel payudara T47D, sel normal Vero secara in vitro, dan kemampuan induksi apoptosis. Pengujian keamanan tepung teripang untuk dikonsumsi pada mencit jantan BAL/c melalui sediaan ekstrak air secara akut selama 7 hari (dosis tunggal) maupun subkronis selama 28 hari/4 minggu (dosis berulang dalam jangka waktu tertentu) dan 14 hari/2 minggu untuk masa pemulihan (recovery). Mencit dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu uji akut (kelompok kontrol; kelompok dosis 0.005 g/kgBB (D); kelompok dosis 0.05 g/kgBB (F); kelompok dosis 0.5 g/kgBB (G)). Uji sub kronis (kelompok kontrol; kelompok dosis 1 g/kgBB (D1); kelompok dosis 1.5 g/kgBB (D2); kelompok dosis 2.5 g/kgBB (D3)). Mencit kelompok kontrol hanya menerima pakan normal. Pada kelompok akut, masing-masing jumlah mencit kelompok kontrol dan kelompok dosis yaitu 5 ekor. Pada kelompok subkronis, masing-masing jumlah mencit kelompok kontrol dan kelompok dosis yaitu 7 ekor. Parameter yang diamati seperti pengamatan fisik, perubahan tingkah laku, ada tidaknya kematian akibat pemberian ekstrak air tepung teripang, komposisi biokimia serum darah yaitu glukosa, lipid, protein, SGPT, SGOT, urea, natrium, klorida, kalium; dan differensiasi leukosit serta histologi hati, limfa, dan ginjal. Tepung teripang gama yang dihasilkan memiliki kandungan protein sebesar 34.33 ± 0.10% g/100g (basis kering,bk), dan lemak sebesar 1.08 ± 0.01% g/100g (bk). Tepung teripang gama memiliki kandungan asam amino glisin sebesar 4.99 ± 0.01% g/100g (bk) dan lisin sebesar 5.79 ± 0.01% g/100g (bk), kaya akan asam arakidonat, asam palmitat sebesar 3.51± 0.02% g/100g (bk), dan asam stearat sebesar 2.16± 0.03% g/100g (bk). Kandungan proksimat, asam amino, dan total fenol hidrolisat protein dan ekstrak air dari tepung teripang gama bervariasi. Hidrolisat protein memiliki fraksi peptida dengan berat molekul rendah yaitu 21, 19, dan 9 kDa sedangkan peptida ekstrak air memiliki berat molekul lebih bervariasi antara 279 sampai 9 kDa. Senyawa pada ekstrak air memiliki banyak gugus fungsi C-O stretching dan C-H bending, serta O-H bending. Ekstrak air menunjukkan aktivitas antioksidan sebesar 2.30±0.30mg/mL sedangkan hidrolisat protein sebesar 1.67±0.05mg/mL. Ekstrak air dan hidrolisat protein dari tepung teripang gama memiliki potensi sebagai antikanker terhadap sel kolon WiDr, yaitu IC50 sebesar 69.37±24.25 μg/mL dan 13.01±2.75 μg/mL secara in vitro. Pada konsentrasi IC50 sebesar 13.01±2.75 μg/mL, hidrolisat protein mampu menghambat pertumbuhan sel kanker kolon WiDr melalui induksi apoptosis sebesar 64.9±1.63%. Hasil uji akut menunjukkan pemberian ekstrak air tepung teripang pada dosis perlakuan sampai 0.5 g/kgBB tidak mempengaruhi tingkah laku, fisik, rata-rata berat badan dan konsumsi pakan selama 7 hari pengamatan. Pada uji subkronis sampai dosis 2.5 g/kgBB menunjukkan tidak terjadi kematian, perubahan fisik dan tingkah laku, serta penurunan konsumsi pakan dan berat badan pada mencit perlakuan selama pengamatan, hasil biokimia serum darah menunjukkan glukosa, lipid, protein, SGPT, SGOT, urea, natrium, klorida, kalium dan jumlah differensiasi leukosit masih dalam rentang darah normal, serta secara histologi menunjukkan kerusakan sel organ hati, ginjal dan limfa masih bersifat reversibel. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak air tepung teripang gama aman dikonsumsi bagi mencit percobaan. Tepung teripang gama (Stichopus variegatus) yang diproses menggunakan oven vakum berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan fungsional antikanker
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83527
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016sri.pdf
  Restricted Access
35.15 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.