Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83149
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHasim-
dc.contributor.advisorFaridah, Didah Nur-
dc.contributor.advisorAndrianto, Dimas-
dc.contributor.authorHasanah, Qomariah-
dc.date.accessioned2017-02-24T02:56:13Z-
dc.date.available2017-02-24T02:56:13Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83149-
dc.description.abstractPenyakit jantung koroner (PJK) disebabkan oleh aterosklerosis yaitu terjadinya penebalan dinding pembuluh darah menuju jantung oleh kolesterol dan trigliserida. Angka kematian yang disebabkan oleh PJK mencapai 17.5 juta jiwa di dunia. Adapun jumlah penderita PJK mencapai 2.6 juta jiwa di Indonesia pada tahun 2013. Kematian yang disebabkan oleh PJK akan terus meningkat mencapai 25 juta jiwa pada tahun 2030. HMG KoA reduktase merupakan enzim kunci yang berperan dalam mensintesis kolesterol didalam hati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa inhibisi terhadap enzim ini dapat menurunkan kadar kolesterol intrasel. Obatobatan sintetis seperti simvastin, pravastatin dan lovastatin dapat menghambat enzim ini. Namun, obat-obatan tersebut memiliki efek samping seperti rasa mual dan meningkatkan tekanan darah. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat penurun kolesterol diduga mampu mengurangi efek samping tersebut. Angkak dan bekatul merupakan produk alam yang berasal dari padi. Angkak merupakan hasil fermentasi beras kapang Monascus sp. yaitu kapang dari kelas Ascomycetes. Bekatul merupakan bahan alam yang berasal dari proses penggilingan padi. Angkak dan bekatul telah mampu menurunkan kadar kolesterol darah akan tetapi belum ada penelitian yang melakukan formulasi terhadap kedua bahan alam ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan fraksi terbaik dari angkak dan bekatul dalam menghambat HMG KoA reduktase, kemudian menentukan formula terbaik dari fraksi terbaik angkak dan fraksi terbaik bekatul dalam menghambat HMG KoA reduktase. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi komponen fitokimia yang terdapat dalam fraksi terbaik. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan pembuatan obat alami yang dapat diaplikasikan kepada pasien penderita hiperkolesterolemia. Penelitian ini dimulai dengan mengekstraksi bahan alam menggunakan pelarut universal (etanol), dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan 5 pelarut berdasarkan tingkat kepolarannya yaitu pelarut n-heksana, diklorometana, etil asetat dan air. Ekstrak etanol sampel dilakukan uji fitokimia. Semua sampel ekstrak dan fraksinasi dilakukan uji daya hambatnya terhadap HMG KoA reduktase. Fraksi yang mempunyai daya hambat tertinggi dari angkak dan bekatul kemudian diformulasikan dengan perbandingan 1:0, 3:1, 1:1, 1:3 dan 0:1. Kemudian formula tersebut dilakukan uji daya hambatnya terhadap HMG KoA reduktase. Uji aktivitas antioksidan dilakukan terhadap formula angkak dan bekatul dengan melihat kemampuan reduksi terhadap Fe3+ menjadi Fe2+. Selain antioksidan, formula angkak dan bekatul juga diuji terhadap total fenol dan total flavonoid. Kemudian sampel fraksi yang mempunyai kemampuan paling baik dalam menghambat HMG KoA reduktase dilakukan pengujian kinetika untuk melihat pola penghambatannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen angkak tertinggi terdapat pada fraksi n-heksana yaitu sebesar 1.91% dan bekatul tertinggi terdapat pada fraksi air sebesar 2.45%. Daya hambat tertinggi terhadap HMG KoA reduktase juga terdapat pada fraksi air untuk angkak dan bekatul (37.37% dan 65.46%). Fraksi air angkak positif mengandung senyawa flavonoid, alkaloid dan triterpenoid. Fraksi air bekatul positif mengandung tanin, flavonoid, alkaloid dan triterpenoid. Formula angkak dan bekatul menunjukkan bahwa formula (0:1) memilki daya hambat paling tinggi (65.46%), kemudian formulasi 1:3 (51.85%), selanjutnya formulasi 1:1 (51.03%), selanjutnya lagi formulasi 3:1 (42.36%) dan yang terakhir adalah formulasi 1:0 (37.37% ). Aktivitas antioksidan paling baik yaitu pada formula 0:1 (31.39 mg TEAC/g), total fenol tertinggi pada formula 1:0 (7.60 mg QE/g) dan total flavonoid tertinggi pada formula 0:1 (17.29 mg GAE/g). Hasil pengujian kinetika enzim terhadap fraski air bekatul menunjukkan bahwa inhibitor bersifat unkompetitif. Plot Lineweaver-Burk menunjukkan sistem tanpa inhibitor diperoleh persamaan y= 285.7x + 0.7331 dengan nilai Vmaks 1.36 mM menit-1 dan Km 389.71 mM sedangkan sistem dengan inhibitor diperoleh persamaan y= 204.3x + 3.239 dengan nilai Vmaks 0.30 mM menit-1 dan Km 63.07 mM. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa formula angkak dan bekatul terhadap inhibisi HMG KoA reduktase memberikan hasil yang tidak sinergis tetapi hanya bersifat aditift. Total fenol dari formula angkak dan bekatul memberikan kolerasi positif terhadap aktivitas antioksidan. Semakin banyak penambahan bekatul aktivitas antioksidan dan total fenol yang semakin tinggi, tetapi untuk total flavonoid berkolerasi negatif terhadap aktivitas antioksidan .id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBiochemistryid
dc.subject.ddcAntioxidantsid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor - Jawa Baratid
dc.titleAktivitas Antioksidan Dan Inhibisi Hmg Koa Reduktase Dari Formula Ekstrak Angkak Dan Bekatul Sebagai Antikolesterolemiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordhiperkolesterolemiaid
dc.subject.keywordHMG KoA reduktaseid
dc.subject.keywordangkakid
dc.subject.keywordbekatulid
dc.subject.keywordFRAPid
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016qha.pdf
  Restricted Access
34.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.