Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82878
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAdrianto, Luky-
dc.contributor.advisorMadduppa, Hawis-
dc.contributor.authorSiregar, Jhon Septin M.-
dc.date.accessioned2017-01-31T04:38:39Z-
dc.date.available2017-01-31T04:38:39Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82878-
dc.description.abstractPotensi perikanan yang tinggi di perairan PTPW Sabang dimanfaatkan nelayan pesisir Timur Pulau Weh sebagai sumber pendapatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Interaksi yang terjadi antara masyarakat dan terumbu karang adalah penentu kondisi terumbu karang. Pengetahuan ekologi lokal (PEL) merupakan pengetahuan yang dimiliki suatu kelompok masyarakat yang dapat digunakan dalam menilai kondisi lingkungan dan menggambarkan interaksi yang terjadi dalam suatu ekosistem. Usher (2000) mengkategorikan pengetahuan ekologi lokal menjadi pengetahuan tentang lingkungan, pengetahuan tentang pemanfaatan lingkungan, nilai tentang lingkungan hidup, dan sistem pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah yaitu untuk mengidentifikasi evolusi pemanfaatan dan upaya pengelolaan yang dilakukan masyarakat berdasarkan pengetahuan ekologi lokal di ekosistem terumbu karang KKPD PTPW Sabang, mengetahui kondisi ekologi ekosistem terumbu karang berdasarkan PEL masyarakat di KKPD PTPW Sabang dan untuk mengevaluasi dan merumuskan kembali strategi pengelolaan KKPD PTPW Sabang berdasarkan pemanfaatan pengetahuan ekologi lokal dalam pengelolaan ekosistem terumbu karang di Sabang. Penelitian dilaksanakan di Kawasan Konservasi Perairan Pesisir Timur Pulau Weh Sabang dari bulan April sampai dengan Mei 2015 dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi ekologi ekosistem terumbu karang. Analisis data terdiri dari analisis deskriptif, analisis ekologi, analisis spasial dan analisis komponen utama. Hukum adat yang berkembang di masyarakat Pesisir Timur Pulau Weh bersumber dari adat istiadat dan nilai keagamaan yang bertujuan untuk membatasi pola perilaku masyarakat dalam melakukan pemanfaatan sumberdaya laut dan merupakan hukum yang tidak tertulis. Berdasarkan PEL, wilayah PTPW Sabang dengan kondisi terumbu karang kategori buruk berada di peraian utara Kelurahan Kota Atas, kategori sedang terdapat di sepanjang perairan kelurahan Ie Meule dan Ujung Kareng serta wilayah Anoi Itam kecuali Benteng. Hasil pengamatan pada 13 stasiun pengamatan diketahui bahwa wilayah perairan disekitar Sumur Tiga, Ujung Kareung serta Benteng memiliki kondisi yang baik yaitu penutupan berkisar dari 51-65%. Sedangkan wilayah perairan sekitar Ujung Seuke, Anoi Itam serta Reuteuk memiliki kategori sedang yaitu persen penutupan berkisar dari 44-49%. Persepsi responden terhadap kondisi terumbu karang selama 10 tahun terakhir diperoleh sebanyak 55% responden di Ie Meule dan 74,29% responden di Anoi Itam menyatakan terjadi peningkatan terhadap penutupan terumbu karang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcEcologyid
dc.subject.ddcHabitatid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcPesisir Timur Pulai Weh-Sabangid
dc.titleAnalisis Pemanfaatan Pengetahuan Ekologi Lokal Dalam Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang Di Kawasan Konservasi Perairan Daerah (Kkpd) Pesisir Timur Pulau Weh (Ptpw) Sabangid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordpengetahuan ekologi lokalid
dc.subject.keywordPesisir Timur Pulau Wehid
dc.subject.keywordterumbu karangid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016jsm.pdf
  Restricted Access
25.21 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.