Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82856
Title: Efektifitas Herbisida Triklopir Dan Fluroksipir Untuk Pengendalian Gulma Berdaun Lebar Di Kawasan Savana Bekol Taman Nasional Baluran
Authors: Ratnadewi, Yuliana Maria Diah
Tjitrosoedirdjo, Soekisman
Setyawati, Titiek
Saputri, Rinny
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Taman Nasional Baluran merupakan kawasan pelestarian alam di Indonesia dengan ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, pendidikan, dan pariwisata. Taman Nasional Baluran memiliki savana yang dihuni herbivor langka yang merupakan ciri dan ekosistem khas dari Taman Nasional Baluran. Savana ini sekarang diinvasi oleh Acacia nilotica dengan berbagai tingkat invasi. Pada tempat-tempat tertentu tingkat invasi A. nilotica sangat rapat dan membentuk kanopi yang rapat, sehingga menganggu pertumbuhan rumput di bawahnya karena kurangnya intensitas cahaya matahari. Akibatnya produksi rumput menurun karena kurangnya intensitas cahaya matahari. Di samping itu, di area savana dengan tutupan kanopi A. nilotica lebih terbuka juga ditemukan beberapa gulma berdaun lebar, antara lain Bidens biternata, Thespesia lampas, dan Abutilon indicum. Gulma berdaun lebar mampu tumbuh di bawah naungan dengan morfologi daunnya yang lebar dapat beradaptasi pada kondisi intensitas cahaya rendah dan mampu menggunakan cahaya secara efisien untuk tumbuh dan berkompetisi dengan rumput. Invasi gulma berdaun lebar di kawasan savana Taman Nasional Baluran mulai menganggu dan menekan pertumbuhan jenis rumput lokal yang menjadi sumber pakan satwa herbivor. Rumput seperti Dichantium caricosum sudah jarang ditemukan dan digantikan oleh Brachiaria reptans rumput yang lebih tahan naungan, tetapi tidak disukai oleh herbivor. Jika tidak dikendalikan, maka dikhawatirkan akan menyebabkan penurunan drastis produksi rumput. Upaya pengendalian gulma berdaun lebar telah diusahakan sejalan dengan pengendalian A. nilotica. Triklopir dan fluroksipir merupakan herbisida selektif yang mampu mematikan gulma berdaun lebar tetapi tidak mematikan rumput. Pemakaian herbisida mempunyai dampak negatif bagi lingkungan, sehingga penelitian ini juga mencakup studi tentang residu herbisida. Penelitian ini memiliki tiga tujuan utama yakni: (1) untuk mengamati dinamika perubahan komposisi gulam akibat herbisida selektif triklopir dan fluroksipir (2) untuk menemukan dosis herbisida yang tepat dan aman untuk mengendalikan gulma berdaun lebar; (3) untuk mengestimasi residu herbisida di tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Savana Bekol Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur pada bulan Januari-Maret 2015. Analisis residu herbisida untuk sampel tanah dilakukan di Balai Penelitian Tanah, Balai Besar Pasca Panen, Cimanggu, Bogor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan empat blok sebagai ulangan, sehingga terdapat 24 petak percobaan dengan ukuran petak 7 m x 7 m. Perlakuan terdiri dari (1) Triklopir 670 g b.a ha-1 (TA), (2) Triklopir 1340 g b.a ha-1 (TB), (3) Fluroksipir 200 g b.a ha-1 (FA), (4) Fluroksipir 400 g b.a ha-1 (FB), (5) penyiangan gulma secara manual (PM), (6) kontrol (K). Peubah yang diamati adalah komposisi vegetasi savana sebelum dan setelah perlakuan, bobot kering gulma dan rumput total serta kadar residu herbisida di tanah. Analisis vegetasi mengunakan metode kuadrat dan dihitung nilai Summed Dominance Ratio (SDR). Data SDR dianalisis dengan analisis gerombol dengan NTSYS4WIN (UPGMA) untuk menentukan keragaman komposisi vegetasi yang ada. Sampel spesies gulma dan rumput segar diambil dua kali saat sebelum dan setelah perlakuan untuk dihitung bobot keringnya. Residu herbisida di tanah dianalisis menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebelum perlakuan komposisi vegetasi savana didominasi oleh gulma berdaun lebar. Komposisi vegetasi setelah perlakuan herbisida berubah menjadi didominasi oleh rumput. Perlakuan herbisida triklopir dan fluroksipir menunjukkan efektifitas sebagai herbisida selektif dengan menurunkan bobot kering gulma total, sehingga memberikan ruang, ketersediaan cahaya, air dan unsur hara untuk rumput dapat tumbuh. Bobot kering rumput meningkat pada 28 hari setelah perlakuan. Pemakaian herbisida triklopir lebih efektif daripada fluroksipir untuk mengendalikan gulma berdaun lebar. Aplikasi triklopir dosis rendah memiliki efektifitas yang tidak berbeda dengan fluroksipir dosis tinggi serta meninggalkan residu rendah di antara perlakuan herbisida lainnya. Triklopir dan fluroksipir memiliki persistensi yang rendah di tanah dengan waktu paruh 10 hari, lebih rendah dari kriteria Kementerian Pertanian yaitu 90 hari.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82856
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016rsa.pdf
  Restricted Access
18.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.