Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82809
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorYani, Mohamad-
dc.contributor.advisorArdiwinata, Asep Nugraha-
dc.contributor.authorSulaeman, Eman-
dc.date.accessioned2017-01-30T07:53:14Z-
dc.date.available2017-01-30T07:53:14Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82809-
dc.description.abstractInsektisida klorpirifos merupakan salah satu jenis insektisida yang paling banyak digunakan oleh petani untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman, akan tetapi penggunaan insektisida yang terus menerus dan tidak sesuai dengan aturan dapat berakibat terhadap kerusakan lingkungan, penurunan kualitas lahan dan kesehatan manusia. Perbaikan kerusakan lahan yang tercemar insektisida dapat dilakukan secara bioremediasi dengan memanfaatkan aktifitas mikroorganisme. Sampel tanah berasal dari lahan sayuran kubis yang diambil di Kabupaten Bogor, Cianjur dan Bandung Provinsi Jawa Barat. Isolasi mikrob tanah dilakukan sebanyak tiga kali. Isolasi pertama dilakukan pengujian pada media Nutrient Broth (NB) yang diperkaya insektisida klorpirifos 100 ppm. Hasil isolasi tahap pertama dilakukan pemurnian menggunakan media Nutrient Agar (NA). Isolat hasil pemurnian dilanjutkan pada isolasi tahap kedua dan diseleksi dengan menggunakan media NB yang diperkaya insektisida klorpirifos 10 ppm dan dipilih tiga isolat terbaik. Ketiga isolat tersebut diuji pada media NB dan media tanah yang sudah diperkaya insektisida klorpirifos 10 ppm untuk uji kemampuan masing-masing isolat dalam menurunkan insektisida klorpirifos, dengan pembanding digunakan insektisida diazinon. Hasil penelitian menunjukkan, tanah Cisarua, Pacet dan Lembang merupakan jenis tanah yang subur, hal ini ditunjukkan dengan kandungan bahan organik dan populasi mikrob yang cukup tinggi, akan tetapi pada tanah tersebut teridentifikasi 11 jenis residu insektisida. Hasil isolasi tahap pertama diperoleh 30 isolat yang mampu menurunkan konsentrasi klorpirifos sebesar 8.66-50.63 %. Tiga isolat terbaik pada tahap siolasi kedua yaitu C3NP1, P1NP, P5NP yang mampu menurunkan konsentrasi insektisida klorpirifos dalam tanah masing-masing sebesar 63.01 %, 66.02 % dan 55.77 % selama 20 hari. Hasil identifikasi molekular melalui 16S rRNA masing-masing teridentifikasi sebagai C3NP1 (Pseudomonas monteilii), P1NP (Bacillus cereus), dan P5NP (Pseudomonas sp).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcBiological soil analysisid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleEksplorasi Bakteri Pendegradasi Insektisida Klorpirifos Di Lahan Sayuran Kubis Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBacillus cereusid
dc.subject.keywordbioremediasiid
dc.subject.keywordklorpirifosid
dc.subject.keywordPseudomonas sp,id
dc.subject.keywordPseudomonas monteiliiid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016esu.pdf
  Restricted Access
16.64 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.