Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82771
Title: Nano-Enkapsulasi Β-Glukan Dari Ekstrak Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Dengan Metode Ultrasonik
Authors: Irzaman
Kurniati, Mersi
Masitoh
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi sekitar 57.6-81.8% berat kering. Karbohidrat terbanyak dalam jamur adalah karbohidrat tak tercernakan yang tahan terhadap enzim manusia dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber zat gizi. Diantaranya, oligosakarida seperti trehalose dan polisakarida seperti kitin, β-glukan dan manan, dimana kandungan β-glukan sekitar >80% berat kering. Jamur tiram yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil penelitian sebelumnya (yang didapat dari petani Desa Situ Udik-Bogor. Hasil β-glukan dari ekstrak jamur tiram kemudian dijadikan nano-enkapsulasi, dimana nano-enkapsulasi drug delivery yang memiliki sifat fisikokemikal meliputi ukuran partikel yang kecil dan luas permukaan areanya semakin besar, sehingga secara signifikan meningkatkan bioavailabilitas obat dan meminimalkan toksisitas obat. Secara normal rentang nanomedis 600≤250 nm berdasarkan sifat konsekuensi fisiologi dan anatomi dalam penelitian ini proses nano-enkapsulasi menggukan metode ultrasonikasi. Untuk memperbaiki serta meningkatkan sifat bioaktif dari nano-enkapsulasi perlu dilakukan perlakuan dengan menggabungkan bersama polisakarida aktif seperti kitosan dan penambahan Tween 80 agar tidak terjadi penggumpalan pada proses pembuatan nano-enkapsulasi. Tahapan penelitian ini meliputi pembuatan serbuk jamur tiram putih, pengekstrakan jamur tiram, pelapisan kitosan dan emulsifier (Tween), analisis gugus fungsi dengan FTIR, analisis ukuran partikel meggunakan PSA, analisis morfologi nanopartikel menggunkan SEM, analisis β-glukan menggunakan megazyme, uji anti oksidan dengan DPPH, serta analisis data. Proses ekstraksi menggunakan pelarut air dan maserasi alkohol mengakibatkan adanya pergeseran gugus fungsi glukosa dari panjang gelombang 2362.43cm-1 yang merupakan vibrasi ulur menjadi vibrasi tekuk pada panjang gelombang 1653.89 cm-1, selain itu gugus lemak sudah tidak ada dan muncul gugus fungsi α-glukan sedangkan gugus fungsi β-glukan muncul pada sebelum dan sesudah ekstraksi ini menunjukan bahwa proses ekstraksi tidak merusak gugus fungsi β-glucan. Ukuran partikel terkecil didapat pada waktu sonikasi 90 menit dengan ukuran partkel 472.28 nm, dengan nilai PDI terkecil pada waktu 60 menit sebesar 0.009317 pada pemberian konsentrasi tween 3% yang didukung oleh hasil analisis statistik menggunakan SAS 9.1.3 (2008). Gelombang ultrasonik berkekuatan tinggi mengakibatkan emulsifikasi dan menghasilkan kavitas yang mengakibatkan terjadinya penumbuhan, peletusan gelembung yang mengakibatkan partikel terpecah dan bertumbukan. Dilihat dari morfologinya pemberian kitosan 3 gram membentuk enkapsulasi lebih baik dibandingkan dengan kitosan 5 gram sedangkan konsentrasi tween 2% dan 3% tidak terlalu terlihat pengaruhnya terhadap morfologi nano-enkapsulasi β-glukan. Konsentrasi β-glukan pada jamur tiram 1.0338 w/w lebih tinggi dibandingkan α-glukan 0.1266, dengan efisiensi penyalutan 66.406% dan 3.633%. Hasil analisi antioksidan menunjukan bahwa konsentrasi pemberian nano-enkapsulasi β-glukan semakin tinggi maka % penangkapan juga semakin tinggi dari hasil analisis statistik sedangkan ukuran partikel memberikan pengaruh dimana semakin besar ukuran partikelnya maka % penangkapan antioksidan semakin tinggi pula dimana ukuran partikel 517.5 nm menghasilkan % penangkapan antioksidan sebesar 24.029%. Semakin lama waktu sonikasi ukuran partikel semakin kecil dan kehomogenan larutan semakin baik dengan waktu optimum 60 menit, semakin tinggi konsentrasi Tween 80 larutan semakin homogen. Konsentrasi pemberian kitosan memberikan pengaruh dimana pada kitosan 5 gram terdapat kitosan yang tidak menyalut β-glukan, sedangkan pemberian konsentrasi tween pengaruhnya tidak terlalu terlihat berbeda pada morfologi nano-enkapsulasi. Konsentrasi dan efisiensi penyalutan β-glukan pada jamur tiram lebih tinggi dari α-glukan, dimana semakin tinggi konsentrasi nano-enkapsulasi β-glukan antioksidan semakin tinggi dan ukuran partikel memberikan pengaruh dimana ukuran partikel yang lebih besar memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82771
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016mas.pdf
  Restricted Access
12.98 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.