Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82724
Title: Ekplorasi Potensi Bakteri Simbion Lamun Sebagai Algasida Untuk Marak Alga (Alga Blooms) Di Teluk Pegametan Buleleng Bali
Authors: Bengen, Dietriech Geoffrey
Effendi, Hefni
Radjasa, Ocky Karna
Setiabudi, Gede Iwan
Issue Date: 2016
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Marak alga (algal blooms) adalah proliferasi alga planktonik dengan konsentrasi lebih dari 104 sel.L-1. Secara umum, kejadian tersebut menguntungkan pada industri perikanan budidaya maupun penangkapan. Pada beberapa kasus bisa berakibat negatif karena menyebabkan kerugian ekonomi, kerusakan lingkungan dan berpengaruh pada kesehatan manusia. Sebagai sebuah ekosistem yang kaya bahan organik pada lingkungannya, menyebabkan lamun berpotensi untuk bersimbiosis dengan beragam jenis bakteri. Bentuk simbiosis lamun dan bakteri antara lain endosimbion dan episimbion. Bakteri simbion berperanan dalam dinamika perkembangan lamun dan pengambilan berbagai jenis nutrisi seperti karbon, nitrogen dan fosforus dari lingkungan. Dinamika komunitas bakteri pada lamun lebih banyak diketahui dari bakteri yang diisolasi dari episimbion, terutama bakteri di bagian lapisan atas dan bawah sedimen. Bakteri memiliki kemampuan memproduksi metabolit sekunder yang memiliki beragam potensi seperti antikanker, antibakteri, antifouling sampai antialga. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. mengetahui struktur komunitas plankton di Teluk Pegametan dan kaitannya dengan karakteristik lingkungan, 2. mengeksplorasi potensi bakteri endosimbion lamun Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii dari Teluk Pegametan Buleleng Bali yang memiliki kemampuan sebagai algasida dan 3. mengeksplorasi potensi bakteri episimbion lamun E. acoroides dan T. hemprichii dari Teluk Pegametan Buleleng Bali yang memiliki kemampuan sebagai algasida. Struktur komunitas plankton dalam hal ini komposisi dan kelimpahannya di Teluk Pegametan dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan yang semi-tertutup dan aktivitas budidaya perikanan. Di kawasan tersebut berhasil diindentifikasi 27 spesies plankton yang terbagi atas tiga kelompok. Kelompok plankton litoral terdiri atas duapuluh satu spesies. Kelimpahan diatom litoral mencapai 74.56% (18 spesies). Kelompok non-litoral teridentifikasi sebanyak enam spesies dengan kelimpahan 23.35%. Kelompok dinoflagelata litoral hanya ditemukan tiga spesies dengan kelimpahan 2.09%. Kelimpahan plankton yang lebih dari 104 sel.L-1 ditemukan pada dua kelompok yaitu diatom litoral dan non-litoral. Pada kelompok diatom litoral terdiri dari enam spesies yaitu Nitzschia sp., Thalassiosira sp., Chaetoceros sp., Flagillaria sp., Thalassiothrix sp. dan Melosira sp. Pada kelompok non-litoral terdiri dari Oscillatoria sp. dan Spirogyra sp. Kelimpahan spesies-spesies tersebut mengindikasikan pertumbuhan yang tinggi dan terindikasi marak alga. Dinophysis sp. tergolong alga beracun juga teridentifikasi di Teluk Pegametan. Konsorsium bakteri endosimbion pada E. acoroides maupun T. hemprichii mampu menghambat pertumbuhan plankton Porphyridium sp. Aktivitas algasida kedua konsorsium tersebut mencapai 94.1% dan 92.8%. Pada target kultur plankton BG nilai tersebut lebih kecil yaitu 57.1% dan 48.6%. Hal tersebut membuktikan efektivitas kinerja aktivitas algasida konsorsium bakteri endosimbion lamun pada kelompok dinoflagelata sangat baik dan baik. Kinerja aktivitas algasida pada kelompok diatom relatif efektif pada Nitzschia sp. berkisar pada nilai 44.9% dan 52.6%, tetapi pada diatom lain masih sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa endosimbion E. acoroides dan T. hemprichii bisa dipergunakan sebagai sumber algasida. Secara umum aktivitas algasida konsorsium bakteri endosimbion isolat E. acoroides lebih kuat dibandingkan dengan T. hemprichii, dengan target kelompok dinoflagelata. Hal tersebut memungkinkan konsorsium bakteri endosimbion lamun tersebut bisa dijadikan sebagai algasida untuk menanggulangi fenomena marak alga dari kelompok dinoflagelata, terutama Porphyridium sp. dan kultur BG. Konsorsium bakteri episimbion EhEp pada konsentrasi 2%, dengan kepadatan bakteri 106 sel.mL-1, belum mampu menghambat pertumbuhan plankton kelompok dinoflagelata maupun diatom target. Aktivitas algasida relatif rendah dengan persentase <40%. Konsorsium bakteri episimbion ThEp pada semua plankton target aktivitas algasidanya rendah, kecuali pada Nitzschia sp. (46.3%). Hal tersebut menunjukkan bahwa episimbion T. hemprichii memungkinkan digunakan sebagai sumber algasida untuk diatom, khususnya Nitzschia sp. Karakteristik lingkungan bisa menggambarkan aktivitas algasida pada lingkungan alami. Karakteristik lingkungan yang mempengaruhi kinerjanya adalah DOC, DO dan salinitas. Karakterisitik lingkungan seperti ORP, suhu, pH dan COD memberikan petunjuk kelompok bakteri simbion apa yang bekerja lebih baik sebagai algasida pada kondisi alami di Teluk Pegametan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82724
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016gis.pdf
  Restricted Access
31.08 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.